Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ria Anatasia
TRIBUNNEWS.COM, PAKISTAN - Sebanyak dua orang tewas dan lima lainnya akibat ledakan bom bunuh diri di distrik Dera Ismail Khan, Pakistan pada Minggu (22/7/2018).
Satu di antara korban tewas merupakan kandidat partai peserta Pemilihan Umum (Pemilu) Pakistan 2018, Ikramullah Gandapur.
Dilaporkan Al-Jazeera, Senin (23/7/2018), serangan tersebut menargetkan konvoi kampanye pemilu di kota Kulachi.
Gandapur, yang merupakan kandidat dari partai sayap kanan Tehreek-e-Insaf (PTI), tewas bersama sopirnya ketika bom meledak dekat kendaraan yang ditumpanginya.
"Seorang pembom bunuh diri meledakkan dirinya di dekat kendaraan milik Ikramullah Gandapur di daerah Looni Darbar di distrik Dera Ismail Khan, di dalam perjalanan mengikuti pemilu di daerah itu," tegas Zahoor Afridi, petugas polisi distrik Deda Ismail Khan kepada Anadolu Agency.
Ketua partai Tehreek-e-Insaf menyampaikan belasungkawa kematian mantan menteri tersebut.
"Sangat sedih mendengar Ikramulla Gandapur meninggal dunia. Doaku menyertai keluarganya. Semoga Allah memberi mereka kekuatan untuk menanggung kehilangan ini," tulisnya lewat Twitter pada Minggu malam.
Gandapur merupakan peserta dalam majelis provinsi di pemilihan umum 25 Juli 2018 mendatang.
Pada 11 Juli 2018, seorang kandidat dari partai pesaing PTI, Awami National Party (ANP) tewas bersama 19 orang lainnya dalam serangan bunuh diri di Khyber Pakhtunkhwa.
Dua hari kemudian, seorang pembom bunuh diri menargetkan demonstrasi politik di kota barat daya Mastung, menewaskan lebih dari 154 orang. Serangan itu merupakan yang paling mematikan kedua dalam sejarah Pakistan.
Komisi Pemilihan Pakistan mengatakan, lebih dari 800.000 personel keamanan, termasuk lebih dari 370.000 tentara, akan dikerahkan untuk keamanan pada hari pemilihan 25 Juli 2018 mendatang.