TRIBUNNEWS.COM, CANBERRA - Krisis kepemimpinan di tubuh partai yang memerintah di Australia, Partai Liberal, dinilai semakin dalam.
Mantan menteri dalam negeri Peter Dutton telah mengajukan tantangan kedua untuk melakukan pemilihan suara guna menentukan siapa ketua Partai Liberal.
Baca: Top Scorer Sementara Asian Games 2018 Ingin Bertemu Timnas U-23 Indonesia di Semifinal
Sejauh ini, Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull menolak keputusan tersebut. Dalam sistem politik Australia, siapa yang menjadi ketua partai berkuasa otomatis menjadi Perdana Menteri.
Pada perkembangan terbaru, Menteri Keuangan Scott Morrison akan menantang Peter Dutton untuk merebut jabatan ketua partai, setelah banyak anggota partai Liberal tidak lagi mendukung Malcolm Turnbull.
Salah seorang pendukung Morrison mengatakan, Turnbull akan melepaskan posisinya sebagai ketua partai sehingga Morrison bisa mencalonkan diri.
Perubahan drastis terjadi ketika Ketua Partai Liberal di Senat, Mathias Cormann, yang memimpin rombongan beberapa menteri kabinet memindahkan dukungan dari Turnbull ke Dutton.
Senator Cormann dan dua menteri lainnya Mitch Fifield dan Michaelia Cash telah mengatakan kepada Turnbull bahwa dia harus mundur.
Mereka juga mengundurkan diri sebagai menteri. Menteri Perdagangan Steven Ciobo, Menteri Kesehatan Greg Hunt, Menteri Urusan Kewarganegaraan Alan Tudge, Menteri Keamanan Siber Angus Taylor dan Menteri Layanan Sosial Michael Keenan sudah menerbitkan surat pengunduran diri mereka secara terbuka.
Ini berarti, ada 10 dari 11 menteri yang sebelumnya mengajukan mundur, sekarang sudah resmi mengundurkan diri. Senator Cormann, yang dianggap sebagai tokoh penting di Partai Liberal, mengatakan Peter Dutton adalah orang yang tepat untuk memimpin Australia ke pemilu berikutnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Krisis Kepemimpinan, Dua Orang Bakal Perebutkan Jabatan PM Australia", https://internasional.kompas.com/read/2018/08/23/09201171/krisis-kepemimpinan-dua-orang-bakal-perebutkan-jabatan-pm-australia.