TRIBUNNEWS.COM - Perdana Menteri Malaysia, Mahathir berencana menerapkan pajak baru dan menjual sebagian aset negaranya untuk melunasi hutang-hutang Malaysia.
Mahathir menyebut dia membutuhkan pemasukan baru untuk membayar hutang sebesar 1 triliun ringgit atau senilah Rp 3.663 triliun.
Dalam sebuah konferensi pers yang diwartakan The Star, pemimpin tertua di dunia itu menjelaskan bahwa pajak baru itu nantinya akan berbeda dari Pajak Penjualan dan Jasa.
"Pajak ini tidak akan membebani rakyat Malaysia terlalu banyak.
Karena itu, kami masih mencari formulasi yang tepat", ujar Mahathir.
Dalam pidatonya, Mahathir mengatakan bahwa tanah adalah salah satu aset yang dapat dipertimbangkan pemerintah untuk dijual.
Soal Penilaian Harian & Pembahasan Kunci Jawaban Geografi Kelas 12 SMA/MA Pola Keruangan Desa & Kota
Soal & Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 8 SMP Bab 2 Kurikulum Merdeka : Iklan, Slogan dan Poster