TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo menerima kunjungan Menteri Ekonomi dan Energi Republik Federal Jerman Peter Altmaier di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (1/11/2018).
Kepala BKPM Thomas Lembong yang turut mendampingi Presiden, menyampaikan dalam pertemuan tersebut turut membahas revolusi industri 4.0, khususnya intelijensi artifisial.
"Paling utama menyampaikan teknologi industri keempat, artificial intelligence, big data, Internet of things, dan lain-lainnya," ujar Thomas di komplek Istana Kepresidenan.
Menurut Thomas, Altmaier menyampaikan bahwa negara-negara yang tidak mendalami revolusi industri 4.0 akan ditinggal oleh negara lainnya dan mengalami penyusutan basis industri.
"Negara yang mendalami revolusi industri 4.0 akan mengalami peningkatan daya saing yang dasyat, ini penting banget untuk masa depan industri dan ekonomi kita," paparnya.
Baca: Kisah Sabine, Ibu Seorang Teroris ISIS Asal Jerman
Lebih lanjut dirinya mengatakan, saat ini Jerman kuat dalam industrial internet, khususnya dari korporat ke korporat (B to B).
Namun, mereka masih lemah dalam korporat ke konsumen (B to C) yang menjadi kekuatan Indonesia.
"Budaya Jerman sangat serius, tepat waktu, lurus, dan disiplin tapi mungkin kurang asik, kurang seru, kurang luwes, kalau kita kuat dengan konsumen, bisa bikin asik dan bisa seru, punya humor, kita bisa saling melengkapi," paparnya.