News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pangeran Akishinomiya Menyayangkan Besarnya Biaya untuk Acara Pergantian Kaisar Jepang

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Putra Mahkota kedua Akishinomiya bersama istri saat jumpa pers 22 November 2018.

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Putera mahkota kedua Jepang, Akishinomiya menyayangkan banyaknya dana yang ke luar untuk upacara pergantian kaisar 30 April 2019 yang dilakukan Badan Kekaisaran Jepang atau pihak pemerintah Jepang.

"Saya sebenarnya menghendaki tidak banyak ke luar uang dari pemerintah untuk acara pergantian Kaisar nanti. Saya tak punya kuping untuk mendengar. Benar-benar sangat disayangkan sekali," ungkap pangeran Akishinomiya mengkritik Badan Rumah Tangga Kekaisaran dengan cara halus sebagai anak kedua Kaisar Akihit, Kamis (29/11/2018).

Akishinomiya yang berulang tahun ke-53 hari ini, Jumat (30/11/2018) saat jumpa pers kemarin dan berupaya menghindari komentar mengenai tunangan putrinya, Mako dengan Kei Komuro.

Kritik internal (kepala badan rumah tangga kekaisaran) dilakukan putera mahkota kedua ini kepada umum secara terbuka sangat langka karena biasanya tak pernah terjadi di Jepang.

Akishinomiya juga menyinggung acara peralihan kekuasaan Kaisar tahun depan yang dinamakan Daijousai dengan biaya anggaran 2,25 miliar yen.

Diperkirakan biaya akan semakin tinggi karena mahalnya biaya tenaga kerja dan biaya material di Jepang.

Baca: Warga Lihat Buaya Menyambar dan Menyeret Tahir ke Sungai, Jenazahnya Ditemukan 2 Jam Kemudian

Shinichiro Yamamotodari, Badan Rumahtangga Kekaisaran mengaku kaget dengan komentar Akishinomiya.

"Maaf saya sedih sekali pangeran menyatakan demikian, maaf telah terjadi demikian," kata Yamamoto.

Acara Daijousai adalah upacara penting yang dilakukan oleh kaisar yang memerintah sekali hanya dalam satu generasi.

Hal ini berakar pada upacara panen masyarakat kuno yang berpusat pada pertanian padi, festival besar pertama kali dilakukan pada zaman Kaisar Tenmu pada abad ke-7.

Kemudian masih berkelanjutan, dalam inti upacara "Daijoukyu", Kaisar baru nantinya akan memberi para dewa padi yang dipanen pada tahun itu, dan makan sendiri, berdoa untuk kekayaan gandum dan kesejahteraan nasional.

Kali ini akan dijadwalkan dari 14 hingga 15 November 2019.

Untuk tujuan ini, biaya konstruksi kekaisaran sebelumnya sekitar 1,4 miliar yen dipasang di Istana Kekaisaran bagian Timur Gyoen, yang akan dibongkar dan dihapus setelah ritual tersebut.

Selamat ulang tahun Pangeran Akishinomiya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini