Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA --Kementerian Luar Negeri merilis pernyataan sikap dan posisi Indonesia atas pernyataan Australia yang menyebut Yerusalem Barat merupakan ibu kota Israel.
Dalam keterangan yang diterima Tribunnnews.com, Sabtu sore (15/12/2018), ditegaskan bahwa Indonesia mengajak Australia dan semua anggota PBB untuk segera mengakui negara Palestina.
"Dan bekerja sama guna tercapainya perdamaian yang berkelanjutan dan kesepakatan antara Palestina dan Israel berdasarkan prinsip two state solution," sebut pernyataan resmi Kementerian Luar Negeri RI.
Indonesia mencatat dengan baik posisi Australia untuk mendukung prinsip two-state solution dengan Yerusalem Timur sebagai Ibu kota negara Palestina.
Saat ini sebanyak 49 negara dan juga Australia dalam keanggotaan PBB, belum mengaku keberadaan negara Palestina.
"Indonesia menegaskan kembali bahwa isu Yerusalem merupakan salah satu dari 6 isu yang harus dinegosiasikan dan diputuskan sebagai bagian akhir dari perdamaian komprehensif antara Palestina dan Israel dalam kerangka two state solution," sambung pernyataan itu.
Baca: Dita Soedarjo Yakin Denny Soemargo Bukan Pria Peselingkuh, Tapi Untuk Pernikahan Baik Aja Gak Cukup
Ditegaskan, dukungan Indonesia terhadap Palestina merupakan amanah konstitusi dan Indonesia akan terus mendukung perjuangan bangsa Palestina untuk mendapatkan hak-haknya.
Sebelumnya, Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengeluarkan keputusan kontroversial yang menyebut, pemerintah Australia mengakui Yerusalem Barat sebagai ibukota Israel.
Namun pemindahan kedutaan Australia dari Tel Aviv ke Yerusalem, tidak akan terjadi hingga penyelesaian perdamaian tercapai antara Israel dan Palestina.
Dikutip dari laman Al Jazeera, Sabtu (15/12/2018),
Morrison juga berkomitmen untuk tetap mengakui ibukota masa depan negara Palestina, yakni Yerusalem Timur.
"Australia sekarang mengakui Yerusalem Barat, yang merupakan tempat yang telah diduduki Knesset dan banyak lembaga pemerintahan, sebagai ibukota Israel," kata Morrison dalam pidatonya pada Sabtu waktu setempat di Sydney, Australia.