TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Shutdown parsial pemerintah federal Amerika Serikat (AS) yang memasuki hari ke-33, membuat jari-jari tangan Presiden AS Donald Trump 'bekerja keras' untuk menyusun serangkaian cuitan.
Ia sangat fokus menuliskan ungkapan pribadinya dalam akun Twitternya pada Rabu pagi waktu setempat, terkait dukungannya terhadap pembangunan 'tembok perbatasannya' sendiri.
Polemik shutdown parsial tersebut memang telah 'mereda' pada beberapa hari lalu.
Trump pun tampaknya berusaha sekuat tenaga untuk meyakinkan publik dan Kongres AS agar mengucurkan anggaran sebesar USD 5,7 miliar demi mendanai pembangunan tembok di sepanjang perbatasan AS-Meksiko itu.
Baca: “Shutdown”, Presiden dan Ketua DPR Amerika Serikat Bertikai
Dikutip dari laman Sputnik News, Kamis (24/1/2019), Trump biasanya menggunakan frasa fenomenalnya seperti 'lock her up' dan 'Make America Great Again' dalam tiap pidato politiknya yang tidak terhitung jumlahnya.
Namun kali ini ia berusaha menarik perhatian untuk merevitalisasi tembok dengan menggunakan tema baru 'Build a Wall and Crime Will Fall'.
Ia menegaskan bahwa tembok perbatasan kini telah dalam proses pembangunan dan Partai Republik memiliki rasa 'persatuan' yang sangat besar untuk memerangi 'kejahatan dan obat terlarang' yang ia anggap berasal dari para imigran yang hendak melintasi tembok perbatasan.
Meskipun subjek 'perdagangan narkoba' telah secara efektif mempermalukan mereka yang mencari suaka dan mengadvokasi tembok perbatasan, namun fakta membuktikan hal lain.
Penilaian ancaman narkoba yang dicatat Administrasi AS pada 2018 lalu menyoroti 'Sebagian besar heroin masuk melalui POV di pelabuhan resmi AS'.
Heroin itu masuk bercampur dengan barang legal.
Laporan tersebut menegaskan bahwa sebagian besar kokain yang didistribusikan oleh para pedagang manusia asal Dominika dipasok dari Kolombia.
Sedangkan heroin sebagian besar berasal dari Kolombia dan Meksiko.
Dana miliaran yang diharapkan Trump untuk membangun tembok perbatasan AS-Meksiko dianggap sebagian pengamat, lebih cocok dialokasikan untuk mendukung lembaga-lembaga yang telah ditugaskan memeriksa barang yang melewati pelabuhan masuk resmi.