Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo di Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Setan Jawa Acoustic Concert Screening sudah mulai dipromosikan berbagai media di Jepang berkat kehebatan penyelenggara Uni Japan dari The Japan Foundation.
Perpaduan antara musik dan film ini sedianya akan ditampilkan pada 2 Juli 2019 mendatang di Tokyo.
"Kita akan tampilkan karya Garin Nugroho di Tokyo perpaduan Film dan teater musik kontemporer yang anggun dan cantik nanti," kata sumber Tribunnews.com, Jumat (1/2/2019).
Penayangan di Yurakucho Asahi Hall di Ginza tengah Kota Tokyo sangat strategis diperkirakan akan mengundang banyak perhatian warga Jepang terutama pecinta Indonesia.
"Setan Jawa sebagai film bisu hitam putih telah melakukan perjalanan panjang selama dua tahun dengan kerja sama orkestra gamelan Rahayu Supanggah dan beragam simponi borkestra dari beragam negara, seperti Melbourne Simpony Orkestra hingga rundfunk Berlin orkestra," ungkap Garin kepada Tribunnews.com, Jumat (1/2/2019).
Baca: Bule Mengamuk hingga Obrak-abrik Kantor Konjen Swiss di Denpasar, Petugas Terpaksa Membiusnya
Pertunjukan ini menjadi menarik dengan live musik dari komposer Jepang.
"Di sisi lain, mistisme menjadi sisi menarik di tengah abad milenial. Mistisme di Indonesia berkait dengan banyak kehidupan dari religi, sosial, ekonomi hingga politik. Bahkan presiden tanpa gosip aspek mistisme sulit untuk menang di Indonesia," tambahnya.
Mistisme dalam Setan Jawa menunjukkan di tengah era industri liberal awal abad 20, maka mistisme mencari kekayaan ekonomi secara gaib menjadi bertumbuh keras ketika rakyat miskin tak mampu menghadapi kepitalisme yang keras.
"Mistisme mencari ekonomi layaknya cerita pesugihan dalam Setan Jawa juga representasi cara-cara ekonomi dunia baru yang melahirkan ketidakberdayaan dan melahirkan jalan pintas beragam cara mencari uang seperti korupsi dan lainnya," ungkap Garin.
Sementara Uni Jepang telah berpartisipasi dalam berbagai kegiatan seperti divisi CROSSCUT ASIA yang akan memutar film layar lebar bioskop Asia Tenggara sejak tahun 2014 di Tokyo International Film Festival (TIFF), dan tiga sutradara terkenal yang bersama-sama memproduksi film-film omnibus bekerja sama dengan Pusat Asia.
"Setan Jawa Acoustic Concert Screening" adalah film bisu kontemporer yang difilmkan oleh Takashi Takashi yang berpartisipasi dalam 12 kali TIFF terakhir untuk menayangkan dengan pertunjukan langsung dengan sutradara Garin Nugroho, seorang master bahasa Indonesia, Perancang suara Satanjawa Yasuhiro Morinaga akan membuat suara stereofonik dan musik baru untuk karya ini dan akan dirilis untuk pertama kalinya di Jepang sebagai pemutaran konser langsung.