"Tapi yang lain kalau mau gabung silakan terbuka kok," ungkap Wahyu yang tujuh tahun tinggal di Indonesia (4 tahun di Bali dan 3 tahun di Jakarta).
Selain itu kelompok tersebut juga membicarakan pajak yang rinciannya akhirnya disebarkan lewat WA Group Joban, mengenai PPN 10 persen yang akan diterapkan mulai 1 Oktober 2019 di Jepang.
Seorang ibu rumah tangga yang bersuamikan orang Jepang, sangat pintar membuat empek-empek Palembang dan sangat laris terjual kemarin saat pertemuan.
Bahkan dulu beberapa menteri Indonesia yang pernah merasakan empek-empek buatan Rosa Efijany memujinya.
Semuanya pulang dengan rasa puas dan bahkan meminta segera dibuatkan pertemuan lagi seperti itu.
"Saya senang dengan pertemuan ini kita semakin akrab para WNI yang bertetangga ini, terasa di rumah sendiri jadinya semakin betah tinggal di Jepang kalau begini. Sering-sering kita buatlah pertemuan Joban Group ini ya," harap Ali Amran Harahap.
Kelompok ini berusaha menjauh dari segala hal terkait politik.
"Mestinya kalau cuma info saja apalagi tak ada pembahasan, ya tak apalah," ungkap Michael.
Meskipun demikian berbagai kegiatan positif akan dilakukan Joban Group seperti Pemeriksaan Gigi Gratis bagi masyarakat Indonesia yang akan dilakukan 2 Juni 2019 mendatang sejak pagi hingga siang hari.
Ada pula ide Gowes, bersepeda bersama menyusuri Joban Line yang banyak lokasi pesona wisata yang indah di Jepang.
Serta hal-hal lain yang bersifat mempererat persahabatan orang Indonesia di Jepang khususnya yang tinggal di lokasi jalur Joban Tokyo dan sekitarnya.
Pertemuan kemarin dihadiri 20 orang.
Jumlah anggota Joban Group saat ini 35 peserta dan diperkirakan masih ada puluhan WNI yang tinggal di sekitar Joban Line yang belum mengetahui dan belum bergabung ke kelompok ini.
Info lengkap bisa email ke: joban@jepang.com