TRIBUNNEWS.COM, LANGKAWI - Nur Aisyah Aleya Abdullah, bocah tiga tahun asal Indonesia yang tinggal di Langkawi, Malaysia, tewas dibunuh sepasang suami istri.
Potongan tubuhnya ditemukan di dalam hutan, Kamis (7/3/2019), setelah dilaporkan hilang oleh keluarganya pada 3 Maret 2019.
Polisi sempat menyebarkan poster Nur Aisyah untuk meminta bantuan warga mencari gadis cilik tersebut.
Dilansir TribunBatam.id dari Harian Metro, mayat Nur Aisyah ditemukan di dalam hutan Gunung Raya, Langkawi.
Baca: Minum Racun Tikus, Pria Pembunuh Istri Sendiri di Lubuklinggau Digendong Saat Diserahkan ke Polisi
Kepala kepolisian Langkawi, Mohd Iqbal Ibrahim mengatakan, polisi menangkap pasangan suami istri, Ramlan Abdul Rashid (37) dan Wan Roslina Wan Jusoh (40) di rumah mereka di Ampang, Kamis (7/3/2019) sore.
Ibu Nur Aisyah, Osmaliah Samo menyadari putrinya hilang setelah menjemputnya dari tempat penitipan anak di rumah sakit Langkawi.
Rosmaliah kemudian melaporkan kehilangan anak kepada polisi, Minggu (3/3/2019).
The Malay Mail melaporkan, Ramlan adalah selingkuhan Rosmaliah dan dia juga yang menyarankan agar Nur Aisyah dititipkan di tempat penitipan anak.
Ramlan bertemu Rosmaliah di Penang, tahun lalu, dan kemudian menjalin hubungan.
Baca: Kronologi Baku Tembak Antara TNI dengan Kelompok Kriminal Bersenjata di Papua
Namun, perselingkuhan mereka kemudian diketahui istri Ramlan bernama Rosalina pada Januari 2019.
Lalu, kenapa bocah Nur Aisyah yang menjadi korban?
Inilah yang belum terjawab karena polisi masih melakukan penyelidikan dan berjanji akan memberikan keterangan pers setelah penyelidikan selesai.
Sementara itu, Berita Harian melaporkan, pasangan suami-istri ini ditahan selama tujuh hari untuk proses penyidikan, setelah ditangkap, Kamis pagi, pukul 09.10 pagi waktu setempat (10.10 WIB).
Nur Aisyah Aleya Abdullah diyakini dibunuh pasangan suami isteri tersebut pada 16 Februari 2019.
Namun, ibunya baru membuat laporan, Minggu lalu.
Baca: Korut bangun kembali situs peluncuran roket Sohae
Rosmaliah yang merupakan warga negara Indonesia curiga anaknya diculik Ramlan dan istrinya setelah tidak menemukan anaknya di tempat penitipan anak rumah sakit.
Setelah mendapat informasi dari pihak penitipan bahwa anaknya dijemput Ramlan, ia kemudian mendatangi rumah Ramlan.
Namun, pria itu tidak berada di rumah.
Setelah mencari-cari dan tetap tidak ditemukan, Rormaliah akhirnya melaporkan ke polisi
Temuan Tengkorak, Gigi dan Rambut
Pembunuhan terhadap bocah Nur Aisyah diduga sangat kejam.
Pada Rabu malam, polisi kemudian menemukan tengkorak dan rambut.
Setelah itu, Kamis pagi, polisi kembali menemukan dua gigi dan gumpalan rambut di semak-semak, dalam upaya pencarian bocah itu.
Bagian tubuh yang dipercaya dari tubuh Nur Aisyah itu ditemukan anjing pelacak atau K-9 yang dikerahkan oleh Lembaga Kepolisian Bukit Kayu Hitam.
“Radius temuan potongan mayat korban pada jarak 500 meter. Kepolisian dan petugas penyelamat menyisir jurang hingga ke kawasan landai, ada anak sungai kering di situ,” kata Kepala Kepolisian Langkawi, Mohd Iqbal.
Polisi menduga potongan tubuh tersebut tercerai-berai karena dibawa binatang liar.
Alasannya di wilayah tersebut banyak biawak.
Polisi juga membawa selimut tebal dengan bercak darah di rumah pasangan tersangka di kawasan Kuarters Hospital, Langkawi.
Ketua Polis Daerah Langkawi, Superintendan Mohd Iqbal Ibrahim, berkata tilam itu dirampas Unit Forensik pada pukul 03.30 petang di bilik tidur korban, Nur Aisyah Aleya Abdullah.
Penulis: Alfian Zainal
Artikel ini telah tayang di tribunbatam.id dengan judul Bocah Usia 3 Tahun Asal Indonesia Dibunuh. Potongan Tubuh Ditemukan di Hutan. Pelakunya Suami-Istri