Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Pekerja asing dilarang bekerja di lokasi kompleks pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Fukushima karena masih cukup tinggi radiasinya.
“Pekerja asing memang dilarang bekerja di lokasi kompleks pembangkit listrik nuklir Fukushima dan yang tingkat radiasi masih cukup tinggi,” ungkap Hiromichi Watanabe Menteri Rekonstruksi Tohoku yang terkena bencana alam dan nuklir 11 Maret 2011.
Sekitar 97,2% daerah tiga perfektur bencana yaitu Fukushima Iwate dan Miyagi memang telah normal kembali dengan tingkat radiasi rendah sama seperti kota besar di dunia.
Namun sisanya sekitar 2,8% memang masih memiliki tingkat radiasi cukup tinggi khususnya di reaktor pertama PLTN Fukushima yang sedang melakukan decommision, pembongkaran reaktor pertama PLTN Fukushima.
“Jadi yang kerja di sana hanya boleh orang Jepang tak boleh orang asing,” tekannya lagi.
Sedangkan pekerja asing hanya boleh di luar daerah PLTN tersebut dan tempat yang masih agak tinggi radioaktif nya.
“Selain itu akan banyak turis datang tentu menjelang Olimpiade 2020 tentu pekerja asing mau tak mau dibutuhkan. Juga perawat lansia untuk rumah jompo jadi prioritas utama pekerja asing yang boleh bekerja di sana. Lainnya masih perlu waktu dan dipertimbangkan lebih lanjut,” tambah menteri Watanabe lagi .
Jadi kalau ada pekerja asing bekerja di sekitar PLTN Fukushima ditekankannya tidak benar .
“Demikian untuk pekerja khusus ginou jishusei di Fukushima mulai April mendatang hanya boleh perawat saja dulu. Yang pekerjaan lain masih perlu waktu pertimbangan lebih lanjut,” ungkapnya lagi.
Pekerjaan perawat lansia (penopang lansia) sangatlah penting saat ini karena jumlah populasi Jepang rata-rata telah berada di atas usia 60 tahun.
Untuk diskusi pekerjaan di Jepang mungkin bisa bergabung di forum facebook ini (www.facebook.com/groups/ kerjadijepang) secara gratis yang di administrasi kan oleh ibu Andari Nara.