"Mereka berhasil lari dan selamat ke rumah penduduk di sana," ucap politikus Golkar ini.
Tantowi menjelaskan, saat penembakan terjadi seorang dari mahasiwa itu menghubungi dirinya.
"Pak Dubes, ada penembakan saat kami sedang menjalankan salat Jumat," kisah Tantowi menirukan informasi yang disampaikan seorang mahasiswa Indonesia dari ujung telepon kepadanya.
Mahasiswa yang dimaksud bersama dua lainnya sedang berada di masjid saat kejadian penembakan berlangsung.
"Beruntung kami selamat pak Dubes. Diselamatkan, menyelamatkan diri dari rumah penduduk. Kami bertiga selamat. Kami mendapat informasi ada tiga orang Indonesia yang juga salat jumat, tapi belum kami ketahui.' Begitu informasi kita terima," jelas Tantowi.
Kejadian penyerangan juga terjadi di Masjid Lindwood di kota yang sama.
Tantowi mengetahui hal itu, karena ada informasi mengenai seorang warga negara Indonesia bernama Fatimah yang menikah dengan imam masjid Lindwood.
"Suaminya adalah orang Nigeria, dan alhamdulillah warga kita selamat," ungkap Tantowi.
Terkait korban dari WNI, Tantowi mengaku belum memperoleh informasi pasti mengenai hal itu.
Karena sejauh ini pihak kepolisian Selandia Baru juga belum beri nama-nama korban dalam kejadian itu.
Informasi terkini dari pemerintah, Perdana Menteri Jacinda Ardern, jumlah yang meninggal dunia sebanyak 40 orang.
Yaitu 30 orang di Masjid Al Noor dan 10 lagi di Masjid Lindwood.
Pelakunya, empat orang berhasil ditangkap. Tapi sejauh ini masih belum diindentifikasi siapa mereka.
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri (Kemlu RI) melalui Juru Bicara Kemenlu RI, Arrmanatha Nasir, ada dua Warga Negara Indonesia (WNI) yang turut menjadi korban.
"Update situasi di Christchurch Selandia Baru, diterima informasi oleh tim KBRI Wellington, bahwa terdapat 2 WNI, Ayah dan anak yang terkena tembak di Mesjid tersebut," kata Arrmanatha diketerangannya, Jumat (15/3/2019).