Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, CHRISTCHURCH - Korban tewas atas serangan teror yang terjadi pada dua masjid di Kota Christchurch sejak Jumat waktu setempat, telah bertambah menjadi 50 orang.
Komisaris Polisi kota tersebut, Mike Bush pada Minggu pagi mengatakan bahwa satu korban lainnya baru saja meninggal lantaran luka-luka yang diderita pasca aksi teror itu.
Dikutip dari laman i.stuff.co.nz, Minggu (17/3/2019), jenazah para korban yang ditemukan untuk sementara dipindahkan dari TKP Deans Ave, sebelas orang saat ini masih dalam kondisi kritis di Rumah Sakit Christchurch.
Secara keseluruhan, 36 orang kini masih dirawat intensif di rumah sakit.
Seorang anak berusia empat tahun yang dibawa ke Rumah Sakit Starship masih dalam kondisi kritis.
Baca: Pekerjakan 40 WNI Ilegal di Jepang, Bos Perusahaan Perekrut Tenaga Kerja Ditangkap Polisi
Mike Bush juga memberikan informasi terbaru mengenai dua orang bersenjata yang ditangkap di sebuah penjagaan dekat salah satu TKP.
"Kami tidak percaya bahwa mereka terlibat serangan ini".
Sementara itu seorang laki-laki, didakwa melakukan pelanggaran terkait senjata api, sedangkan seorang perempuan lainnya, dibebaskan tanpa tuduhan.
"Saat ini, hanya satu orang yang didakwa sehubungan dengan serangan-serangan ini".
Laki-laki yang dituduh itu bernama Brendon Harrison Tarrant.
Pemuda berusia 28 tahun itu muncul di Pengadilan Distrik Christchurch pada Sabtu kemarin dan dikenakan tuduhan pembunuhan dalam aksi teror.
Kepolisian setempat mengatakan kemungkinan akan ada lebih banyak tuduhan yang akan disangkakan padanya.
Tarrant kini ditahan dan akan muncul kembali di pengadilan pada April mendatang.