News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Penembakan di Selandia Baru

50 Orang Tewas akibat Penembakan di Selandia Baru, 11 Korban Kritis Dirawat di RS Christchurch

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mike Bush, Komisaris Polisi Christchurch, Selandia Baru

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, CHRISTCHURCH - Korban tewas atas serangan teror yang terjadi pada dua masjid di Kota Christchurch sejak Jumat waktu setempat, telah bertambah menjadi 50 orang.

Komisaris Polisi kota tersebut, Mike Bush pada Minggu pagi mengatakan bahwa satu korban lainnya baru saja meninggal lantaran luka-luka yang diderita pasca aksi teror itu.

Dikutip dari laman i.stuff.co.nz, Minggu (17/3/2019), jenazah para korban yang ditemukan untuk sementara dipindahkan dari TKP Deans Ave, sebelas orang saat ini masih dalam kondisi kritis di Rumah Sakit Christchurch.

Secara keseluruhan, 36 orang kini masih dirawat intensif di rumah sakit.

Seorang anak berusia empat tahun yang dibawa ke Rumah Sakit Starship masih dalam kondisi kritis.

Baca: Pekerjakan 40 WNI Ilegal di Jepang, Bos Perusahaan Perekrut Tenaga Kerja Ditangkap Polisi

Mike Bush juga memberikan informasi terbaru mengenai dua orang bersenjata yang ditangkap di sebuah penjagaan dekat salah satu TKP.

"Kami tidak percaya bahwa mereka terlibat serangan ini".

Sementara itu seorang laki-laki, didakwa melakukan pelanggaran terkait senjata api, sedangkan seorang perempuan lainnya, dibebaskan tanpa tuduhan.

Warga Kota Christchurch, Selandia Baru menunjukkan rasa bela sungkawa dengan meletakkan karangan bunga untuk mengenang korban penembakan masjid di kota itu, Sabtu (16/3/2019). (AFP/TESSA BURROWS)

"Saat ini, hanya satu orang yang didakwa sehubungan dengan serangan-serangan ini".

Laki-laki yang dituduh itu bernama Brendon Harrison Tarrant.

Pemuda berusia 28 tahun itu muncul di Pengadilan Distrik Christchurch pada Sabtu kemarin dan dikenakan tuduhan pembunuhan dalam aksi teror.

Kepolisian setempat mengatakan kemungkinan akan ada lebih banyak tuduhan yang akan disangkakan padanya.

Tarrant kini ditahan dan akan muncul kembali di pengadilan pada April mendatang.

Mike Bush menjelaskan bahwa pelaku secara jelas menggunakan senjata api kategori A yang dimodifikasi.

Berkenaan dengan keberadaan dua polisi yang berjaga di TKP serangan teror pada Jumat lalu dan melakukan penangkapan pada terdakwa, Bush meyakini hal itu sebagai upaya pencegahan serangan lanjutan.

"Dua petugas polisi itu bertindak mutlak karena keberanian, saya sangat bangga dengan apa yang telah mereka lakukan, mereka mencegah bertambahnya korban dan sekali lagi mempertaruhkan hidup mereka dalam hal ini".

Tangkapan layar dari tayangan televisi memperlihatkan seorang korban tiba di rumah sakit pasca-insiden penembakan di Masjid Al Noor, Kota Christchurch, Selandia Baru, Jumat (15/3/2019). Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern, dalam keterangannya mengatakan, sedikitnya 49 orang tewas dan 20 lainnya luka parah dalam serangan teror tersebut.(AFP PHOTO/TV NEW ZEALAND) (Kompas.com/AFP PHOTO/TV NEW ZEALAND)

Saat masjid-masjid di seluruh Selandia Baru kembali dibuka, Mike Bush mengatakan bahwa peningkatan keamanan akan terus berlangsung hingga pihaknya yakin situasi telah aman.

Pelaku saat ini masih menghadapi satu tuduhan pembunuhan, tapi tuduhan itu akan berubah seiring meningkatnya jumlah korban.

Saat ini, dukungan pun terus diberikan kepada keluarga yang menjadi korban dalam serangan itu.

"Kami memiliki perwakilan polisi yang bisa menjadi penghubung dengan etnis yang sangat besar di sini, mereka juga bekerjasama dengan para pemimpin agama dan masyarakat yang toleran untuk memberikan bantuan kepada para korban".

Polisi setempat saat ini tengah melanjutkan pemeriksaan ke TKP di Masjid Al Noor di Deans Ave dan masjid di Linwood Avenue.

Baca: Kisah Abdul Aziz Rela Tinggalkan 4 Anaknya di Masjid Demi Mengalihkan Perhatian Teroris Brenton

Mike Bush mengatakan bahwa mengidentifikasi para korban merupakan pekerjaan yang rumit.

Para korban kini telah dipindahkan dari kedua masjid itu.

Ia menambahkan, hal kedua yang akan dilakukan adalah memberitahu kerabat korban sebelum nama-nama mereka secara resmi dirilis.

Polisi juga telah menyelesaikan pencarian barang bukti di rumah terdakwa di Somerville St Dunedin.

"Kami menemukan sejumlah barang yang diduga ada hubungannya dengan kasus ini".

Seorang polisi disiagakan untuk menjaga rumah tersebut.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini