News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Penembakan di Selandia Baru

Selandia Baru Ucapkan Terima Kasih Atas Solidaritas Indonesia

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Konferensi Pers menyikapi perkembangan terkini pasca aksi Penembakan brutal di dua masjid kota Christchurch, Selandia Baru, yang digelar di Gedung MUI, Jakarta Pusat, Jumat (22/3/2019).

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kuasa Usaha Kedutaan Besar Selandia Baru Roy Ferguson mengucapkan terima kasih atas solidaritas yang ditunjukan pemerintah dan masyarakat Indonesia dalam menyikapi aksi penembakan brutal di dua masjid di kota Christchurch.

Hal tersebut diungkapkan Roy Ferguson saat menghadiri konferensi pers yang digelar Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyikapi peristiwa yang menewaskan 50 orang tersebut.

"Selandia Baru berterima kasih kepada Indonesia karena mendukung kami dalam solidaritas saat ini," ujar Ferguson, di Gedung MUI, Jakarta Pusat, Jumat (22/3/2019).

Baca: Dukungan warga Selandia Baru setelah serangan masjid: Kita tak takut lagi

Mewakili pemerintah Selandia Baru, Ferguson juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada masyarakat dunia yang telah memberikan simpati dan dukungan terhadap negaranya.

Khususnya solidaritas untuk saudara muslim yang telah menjadi korban aksi teror itu.

"Kami sangat berterima kasih atas pesan-pesan, simpati, dukungan dan solidaritas yang kami terima dari teman-teman kami di seluruh dunia," kata Ferguson.

Lebih lanjut ia menegaskan bahwa Selandia Baru dan Indonesia akan terus bersatu untuk melawan aksi teror dalam bentuk apapun.

"Selandia Baru dan Indonesia bersatu untuk melawan tindakan terorisme," tegas Ferguson.

Perlu diketahui, serangan brutal yang dilakukan pemuda asal Australia bernama Brenton Tarrant, telah menewaskan 50 orang serta melukai puluhan lainnya.

Ia melakukan serangan melalui tembakan senjata semi-otomatis tersebut di Masjid Al Noor dan Masjid Linwood di kota Christchurch, Selandia Baru pada Jumat lalu.

Tarrant diduga terkait jaringan kelompok radikal dan dianggap memiliki ideologi negatif yakni Islamophobia dan Senophobia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini