TRIBUNNEWS.COM - Lahir pada 17 Januari 1942, Muhammad Ali merupakan petinjuprofesional terbaik di dunia.
Sejarah pertandingannya yang luar biasa dan hampir tak pernah kalah membuat dirinya menjadi yang terhebat.
Namun ada pertandingan terbesar yang tak disadari para penggemarnya.
Muhammad Ali menganggap tinju bukan sekedar sebagai olahraga, tapi benar-benar sebagai pekerjaan.
Dikutip dari video Youtube yang diunggah melalui channel Vox, Ali saat itu memang bertanding agar keluarganya tetap sejahtera.
Muhammad Ali saat itu masih harus menghadapi rasisme di Amerika karena dirinya berkulit hitam.
Dikutip dari BBC, bahkan setelah dirinya memenangkan olimpiade dan mempunyai uang, Ali masih tak bisa menikmati hal tersebut karena isu rasisme.
Atlit yang bernama asli Cassius Marcellus Clay Jr. tersebut mengubah namanya menjadi Muhammad Ali semenjak dirinya masuk Islam.