TRIBUNNEWS.COM - Sri Lanka berduka.
Rentetan serangan teror bom di negara itu pada Minggu (21/4/2019) membuat diberlakukannya darurat keamanan.
Bahkan pada Senin (22/4/2019) siang, bom kembali meledak di sebuah jalan di Sri Lanka.
Terhitung sampai saat ini 290 orang tewas dalam kejadian itu dan melukai setidaknya 400 orang.
Mengutip dari The Guardian, Selasa (23/4/2019) dari 290 korban tewas, 39 diantaranya ialah warga negara asing.
Diantara 39 warga asing tersebut, tersempil tiga orang bocah yang merupakan anak dari miliarder asal Denmark, Anders Holch Povlsen.
Juru Bicara keluarga Povlsen, Jesper Stubkier, mengatakan kepada media jika ketiga anak Povlsen yang bernama Alma, Alfred, dan Agnes menjadi korban bom saat berlibur ke Sri Lanka.
"Kami tidak memiliki komentar lebih lanjut dan kami meminta agar privasi keluarga dihormati saat ini," kata Stubkier.