TRIBUNNEWS.COM - Restoran cepat saji, McDonalds mengganti sedotan plastik dengan yang berbahan kertas.
Namun rupanya, masih banyak orang di luar sana yang marah dengan keputusan itu bahkan ada petisi untuk membuktikannya.
Akibat tidak dikeluarkan sedotan McDonalds pun langsung menjadi sebuah harta karun yang langka.
Melihat kondisi itu, seorang penjual di eBay memanfaatkan kelangkaan itu sebagai sebuah sumber uang.
Ia menjual sedotan plastik McDonald’s seharga 1000 Poundsterling (Rp 18 juta). Fantastis, bukan?
Dalam deskripsi produk, penjual berusaha menarik perhatian pembeli dengan kalimat promosi yang sangat meyakinkan.
“Sedotan McDonald’s baru yang tidak lagi diedarkan. Benda ini akan menjadi benda bersejarah. Bayangkan 50 tahun dari sekarang, kamu menyampaikan pada cucumu, bagaimana kau mendapatkan sedotan ini dari McDonald’s. Mereka pasti akan melihatmu seperti dewa,” begitulah isi keterangan.
Baca: Botol Kaca Hingga Sedotan Daur Ulang, Produk Eco Friendly di Stuja Coffee Milik Ayudia dan Ditto
Sebagai tambahan dalam upaya mendapatkan pembeli, penjual juga mengajak orang lain untuk menandatangani petisi untuk mengembalikan sedotan plastik kembali.
Keputusan McDonalds dalam menghapuskan penggunaan sedotan plastik di seluruh gerai di dunia tahun lalu.
Ini karena diperkirakan sudah mencapai 1,8 juta sampah plastik yang tidak bisa didaur ulang.
Sebelumnya, Manager McDonalds Indonesia Yunita Hidayanti mengatakan, jika konsumen berpartisipasi dalam kampanye tanpa sedotan itu maka akan mengurangi 35 persen sampah packing restoran di McDonalds.
Selama ini untuk mengampanyekan tanpa sedotan telah mengeluarkan pamflet serta spanduk dan iklan serta media sosial.
Kasus sedotan mulai menarik perhatian banyak orang ketika viral video yang diunggah CostaRicanSeaTurtles di kanal YouTube tahun 2017.
Video itu memperlihatkan perjuangan Christine Figgener dari Txas A&M University untuk membuang sebatang sedotan plastik dari seekor penyu laut.
Baca: Sedotan dari Bambu Buatan Joko Prayitno Diminati Pasar Mancanegara, Ini Kendalanya
Penyu itu terlihat kesusahan bernafas dan mengerang keras tiap kali ujung sedotan berusaha dicabut.
Darah juga keluar dari hidung penyu malang tersebut. Setelah berjuang keras, Figgener berhasil mengeluarkan sedotan sepanjang 15 cm.
Sejak itu, sampah sedotan menjadi perhatian masyarakat luas. Sedotan berulang pakai pun semakin trend.
Restoran siap saji, McDonald's pun mulai Senin 12 November 2018 tak lagi menyediakan sedotan di dispenser.
Sedotan itu biasanya bisa diambil konsumen secara bebas di 189 outlet yang tersebar di seluruh Indonesia.
"Kalau memang benar-benar perlu, konsumen harus meminta ke counter kami. Tapi kalau semua orang tetap meminta ya gerakan ini jadi tidak berarti," ujar Associate Director of Communication Sutji Lantyka pada kesempatan yang sama.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Pemprov DKI Jakarta Isnawa Adji mengatakan, pihaknya mengapresiasi restoran yang mengeluarkan kebijakan tanpa sedotan.
Saat ini, pihaknya sudah mendata sekitar 100 restoran tentang penggunaan sampah terutama sedotan dan styrofoam.
Selain itu, di lingkungan kantor juga telah ada instruksi Gubernur DKI tentang pengurangan sedotan.(cr12/wartakota/tribun-medan.com)