Kim Jong Un Lemparkan Pejabat yang Dituduh Rencanakan Kudeta ke Tangki Penuh Piranha
TRIBUNNEWS.COM - Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, dilaporkan mengeksekusi seorang jenderal yang dituduh merencanakan kudeta dengan melemparkannya ke dalam tangki berisi ikan piranha.
Jenderal yang tidak disebutkan namanya itu dikatakan sebagai korban terbaru dari sang diktator, yang telah mengeksekusi banyak ajudan, termasuk utusannya ke AS pada Mei.
Jenderal itu diduga tewas di dalam sebuah tangki piranha raksasa yang dibangun di dalam Ryongsong Residence Kim, di Pyongyang, setelah dituduh merencanakan kudeta, lapor Daily Star.
Dikatakan, jenderal itu disayat pada lengan dan tubuhnya dengan pisau sebelum dilemparkan ke dalam tangki yang dipenuhi dengan ratusan piranha yang diimpor dari Brasil.
Baca: Korea Utara Hentikan Pentas Seni Massal Karena Kim Jong Un Tak Senang
Baca: Dua Pejabat Senior Korea Utara Dieksekusi Setelah Kim Jong Un Gagal Bertemu Donald Trump
Namun tidak jelas apakah sang jenderal dibunuh oleh ikan piranha atau karena luka-luka sebelumnya.
Ikan piranha memiliki gigi setajam silet yang dapat merobek daging dari mayat dalam hitungan menit.
The Daily Star mengklaim pemimpin Korea Utara itu mungkin terinspirasi oleh film James Bond 1965 "You Only Live Twice" yang melakukan metode eksekusi yang mengerikan.
Dalam film itu, penjahat Blofeld memiliki kolam penuh dengan piranha, yang ia gunakan untuk mengeksekusi asisten Helga Brandt.
Baca: Perempuan Vietnam Tersangka Kasus Pembunuhan Kim Jong Nam Dibebaskan dari Penjara
Baca: PM Abe Beri Lampu Hijau, Siap Bertemu dengan Kim Jong Un Tanpa Syarat Apapun
Satu pasukan intelijen Inggris mengatakan kepada Daily Star, "Penggunaan piranha adalah cara klasik Kim."
"Dia menggunakan semua ketakutan dan teror sebagai alat politik."
"Dia ingin semua orang tahu, termasuk para ajudannya yang paling tepercaya, mereka berisiko menderita kematian yang sangat tidak menyenangkan jika dia mencurigai adanya pengkhianatan."
"Dia telah mengeksekusi anggota keluarganya sendiri dan membunuh pejabat senior pemerintah karena tidak bertepuk tangan cukup keras dalam salah satu pidatonya."
Baca: Pimpinan Korut Kim Jong Un Tiba di Rusia Untuk Temui Putin
Baca: Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un Tiba di Rusia untuk Bertemu Vladimir Putin
Metode eksekusi lain yang diadopsi oleh Kim selain piranha adalah peledakan dahsyat dengan senjata anti-tank bagi para pengkhianatnya.