TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - KBRI Riyadh berhasil menemukan Warga Negara Indonesia (WNI) yang hilang kontak dengan keluarga selama 21 tahun di Arab Saudi.
WNI itu bernama Turini Bt Mashari Tarsina asal Kedawung, Cirebon yang berangkat ke Arab Saudi sejak 24 Oktober 1998.
Saat itu, dia dilaporkan bekerja pada keluarga Aun Niyaf Aun Alotaibi.
Namun karena data-data minim KBRI Riyadh kesulitan melakukan pencarian.
“KBRI menerima informasi dari anak Turini di Indonesia bahwa ibunya baru saja menghubunginya melalui nomor telepon WN Filipina” ujar Duta Besar Indonesia untuk Arab Saudi, Agus Maftuh Abegebriel melalui keterangannya, Sabtu (20/7/2019).
Baca: Anak TKI Asal Tulungagung Terpilih Sebagai Pembawa Baki Bendera Pusaka, Ini Sosoknya
Agus menuturkan, dari informasi sang anak itulah KBRI berhasil melacak keberadaan Turini yang diketahui bekerja pada keluarga Feihan Mamduh Alotaibi, menantu dari majikan lama Turini.
Ia melanjutkan, selama bekerja dalam kurun waktu 21 tahun, Turini belum pernah menerima gaji, dan tidak memiliki akses komunikasi dengan keluarga di Indonesia.
Pada tanggal 2 April 2019, dengan bantuan Kantor Polisi Dawadmi, Tim KBRI Riyadh dapat bertemu dengan Turini dan bernegosiasi langsung dengan Feihan Mamduh Al-Otaibi di rumah majikan, di Kampung di pedalaman Saudi, 387 KM dari Riyadh.
“Proses negosiasi berjalan alot. Namun dengan pendekatan ala santri, taqdimul adab (mengedepankan pendekatan sosial antropologis ), Alhamdulillah majikan luluh hatinya dan bersedia membayarkan hak-hak gaji Turini sebesar 150.000,- Riyal (setara 550 juta rupiah)," kata staf pengajar UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta ini.
Terkait dengan denda overstay Turini selama 21 tahun akan dibebankan kepada Kafil /majikan.
Kafil juga harus menanggung tiket Turini yang akan terbang ke Indonesia pada hari Ahad, 21 Juli 2019 dengan didamping oleh staff KBRI berwarga negara Saudi, Muhammad al-Qarni.