Pria mabuk gigit ular hingga terpotong karena balas dendam telah digigit, dokter sempat salah paham.
TRIBUNNEWS.COM - Viral seorang pria mabuk menggigit ular karena balas dendam telah digigit.
Insiden aneh terjadi di Uttar Pradesh, India bagian utara.
Seorang pria mabuk dilaporkan menggigit ular sebagai bentuk balas dendam karena ia telah digigit.
Dikutip Tribunnews dari The Guwahati Times via World of Buzz, insiden tersebut terjadi pada Minggu (28/7/2019).
Baca: Gara-gara Viral di Facebook, Wanita Ini Bertemu Keluarganya setelah 24 Tahun Terpisah
Baca: Kisah Pilu Bocah 7 Tahun ke Sekolah Kenakan Baju Lusuh dan Tanpa Sandal, Kondisinya Memprihatinkan
Pria bernama Raj Kumar saat itu tengah menikmati minumannya di rumah.
Ia tak sengaja menginjak seekor ular yang masuk dalam rumahnya.
Tiba-tiba Raj pun digigit ular tersebut.
"Putraku sedang mabuk. Seekor ular masuk ke dalam rumah dan mengigitnya."
"Ia pun menggigit ular tersebut hingga terpotong menjadi beberapa bagian," jelas ayah Rah, Babu Ram.
Melihat Raj tergigit ular, ia kemudian dibawa ke rumah sakit dalam kondisi kritis.
Berdasarkan penjelasan para ahli, ular yang menggigit Raj adalah ular tikus, spesies yang biasanya tidak berbisa.
Dokter yang merawat Raj mengaku kaget dan menganggap insiden tersebut aneh.
"Ini aneh. Aku pernah menangani orang-orang yang tergigit ular."
"Tapi belum pernah ada orang menggigit ular dan membawanya di dalam tas," kata dokter NP Singh.
Baca: Viral Video Penelantaran Dua Balita di Pinggir Jalan Medan, Ini Kata Dinsos
Baca: Viral Video Pengantin Wanita Goyang Zumba Saat Resepsi, Hotman Paris Terpana & Beri Komentar
Singh bahkan mengatakan ia sempat salah paham saat tahu Raj dibawa ke rumah sakit.
Ia mengira Raj dalam kondisi kritis karena digigit ular, tapi yang terjadi malah sebaliknya.
"Aku mengira dia digigit ular. Kondisinya sangat kritis dan dirujuk ke rumah sakit lain," ujarnya.
Keluarga Raj diketahui telah mengkremasi ular yang digigit Raj setelah insiden itu terjadi.
Pertolongan pertama jika terkena gigitan ular
Orang yang terkena gigitan ular berbisa, harus segera dibawa ke rumah sakit tanpa ditunda untuk mendapatkan perawatan.
Mengutip dari situs resmi WHO, ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk memberikan pertolongan pertama pada seseorang yang terkena gigitan ular:
Berikut hal-hal yang harus dilakukan:
- Menjauh dari area tempat gigitan terjadi. Jika ular masih melekat, gunakan tongkat atau alat untuk melepaskannya.
Jika korban terkena gigitan ular laut, pindahkan ke tanah kering untuk menghindari tenggelam.
Baca: Viral Orang Mati Hidup Lagi, Masyarakat Kecewa Karena Sudah Tahlilan dan Gali Kubur
Baca: Viral Mobil Masuk Areal Kuburan Dusun Sawahan, Sopir Tertidur Disangka Sedang Bertapa
- Buang sesuatu yang kencang di bagian tubuh tergigit (Misal: Cincin, gelang kaki, gelang) karena dapat membahayakan jika terjadi pembengkakan.
- Yakinkan korban. Banyak gigitan ular disebabkan ular tidak berbisa.
Sebagian besar ular berbisa risiko kematiannya tidak langsung.
- Jangan buat korban bergerak. Balut bagian tergigit hingga korban tak bisa bergerak.
Gunakan tandu darurat saat membawa korban menuju tempat transportasi tersedia untuk dibawa ke rumah sakit atau klinik terdekat.
- Jangan gunakan turniket arteri ketat. Fungsi turniket adalah untuk mengontrol aliran darah pada arteri dengan cara menekan dan melepas dalam rentang waktu tertentu.
- Memberikan tekanan pada bagian tergigit dengan bantalan mungkin cocok dalam beberapa kasus.
- Hindari menggunakan obat-obatan tradisional dan hal lain yang tidak terbukti mengobati atau tidak aman.
- Bawa korban ke rumah sakit atau klinik terdekat secepat mungkin.
- Parasetamol bisa diberikan untuk meredakan nyeri lokal.
Baca: Viral Tas Seharga Rp 20 Juta, Jika Buat Tiket Pesawat Bisa PP ke 5 Negara Eropa Ini
Baca: Viral Penjual Siomay Ternyata Mantan Miliarder, Dulu Hasilkan 2 Miliar Tapi Jatuh Lalu Jual Keliling
- Korban bisa saja muntah, tempatkan korban di sisi kiri selama sesi pemulihan.
- Amati jalan napas dan pernapasan, lakukan resusitasi bila perlu. Resusitasi merupakan tindakan pertolongan pertama pada orang yang berhenti bernapas karena sebab-sebab tertentu.
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)