Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Kementerian Luar Negeri RI menyatakan, upaya pencarian 5 Anak Buah Kapal (ABK) asal Indonesia yang hilang saat kapal terbalik di perairan Taiwan terkendala cuaca buruk, di mana angin kencang dan ombak tinggi melanda daerah itu selama sepekan ini.
Diketahui, kapal tempat kelimanya bekerja ditemukan terbalik di perairan dekat Kepulauan Diaoyutai oleh kapal Penjaga Pantai Taiwan, Rabu (7/8/2019) pagi waktu setempat.
Hal itu disampaikan, pelaksana tugas harian (plh) Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kemlu RI, Joedha Nugraha.
"Hingga saat ini para ABK WNI belum ditemukan. Upaya SAR terkendala dengan adanya Badai Lekima," ujar Joedha, melalui pesan singkatnya, Minggu (11/8/2019).
Baca: Peringatan Dini BMKG Hari Ini, Senin 12 Agustus 2019: Waspada Gelombang Tinggi dan Angin Kencang
Baca: Inilah Calon Mertua Kaesang yang Jarang Terekspos ke Publik
Baca: Canda Ganjar Pranowo Soal Tas Karung Goni Roro Kenes Ditaksir Ratusan Juta Hingga Ditahan di Rusia
Baca: Ilmuwan memperingatkan kita untuk berhenti membuat kerusakan di muka Bumi
Sejauh ini, Joedha menuturkan penjaga pantai Taiwan dan Jepang telah menemukan reruntuhan yang diduga kuat adalah kapal ikan berbendera Taiwan CT4-1103 yang dilaporkan hilang.
Namun, otoritas Taiwan belum bisa mengkonfirmasi kebenaran apakah reruntuhan itu menjadi bagian kapal yang hilang tersebut.
Ia menambahkan, pihaknya telah membuka komunikasi dan mengupdate informasi apapun kepada pihak keluarga para ABK.
"Kami (Kemlu) akan terus melaporkan perkembangan terakhir kepada pihak keluarga," lanjut dia.
Diketahui seperti dikutip dari Focus Taiwan, lima WNI itu bertugas di sebuah kapal berbendera Taiwan bernama Chuan Yi Tsai No.1 yang terdaftar di daerah Yilan, Taiwan.
Kapal berangkat menuju pantai timur Taiwan pada 2 Agustus lalu, setelah bertolak dari Pelabuhan Wushi.