Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Pembangunan terminal bus di Perfektur Nara senilai 4,5 miliar yen ternyata belum bisa menghasilkan jumlah bus yang ditargetkan semula sebanyak 15.000 unit dalam dua bulan.
Bahkan penelitian dari NHK dalam dua bulan sejak April hingga Juni 2019 hanya dipakai 7.020 unit bus, kurang dari separuh target yang ada.
"Terminal bus tersebut biasa saja dari segi jarak ke lokasi wisata tak masalah. Namun kurang nyaman rasanya dan harganya mahal," ungkap beberapa sopir bus kepada Tribunnews.com, Sabtu (7/9/2019).
Perfektur Nara menggunakan anggaran sekitar 4,5 miliar yen pada bulan April 2019 untuk mengoperasikan terminal bus di dekat Taman Nara.
Baca: Kementerian Keuangan Jepang Umumkan Rancangan Anggaran Tahun 2020 Naik Menjadi 104 Triliun Yen
Hal ini dilakukan agar dapat mengurangi kemacetan lalu lintas di sekitar Taman Nara, yang menjadi serius karena peningkatan pesat jumlah bus pariwisata yang mengangkut wisatawan asing.
Pihak perfektur semula memperkirakan terminal bus akan digunakan sekitar 15.000 unit untuk dua bulan pertama.
Namun penelitian NHK mengkonfirmasi jumlah unit sebenarnya hanya sekitar 7.020 unit saja, kurang dari setengah dari perkiraan semula.
Bus yang menggunakan terminal membutuhkan biaya 2.000 yen per perjalanan, tetapi khusus hanya untuk naik dan turun tamu saja.
Lalu bus harus menunggu atau parkir di tempat yang lain. Kalau mau parkir di sana harus tambah biaya parkir lagi sesuai lama jam parkir.
Di tempat lain, ada tempat parkir perfektur di dekat Taman Nara di mana penumpang dapat naik dan turun dan menunggu (parkir) dengan biaya 2.500 yen.
Baca: Pemerintah Jepang Puji Rakuten Inc. yang Menggratiskan Biaya Telepon Bagi Pelanggannya
Bus yang digunakan di sini pada saat yang sama (dua bulan) ternyata 5,5 kali lebih banyak daripada yang ada di terminal baru tersebut.
Suasana yang kurang nyaman dan harga yang mahal tersebut membuat para sopir bus jarang menggunakan terminal bus baru, sehingga kurang dari target yang ingin dicapai.
Pihak Perfektur Nara menyayangkan hal tersebut.
"Saat ini penggunaan terminal baru itu memang kurang baik, sangat mengecewakan yang terjadi saat ini dan kita akan berusaha mendorong supaya lebih banyak lagi bus menggunakan tempat baru itu," ungkap seorang pejabat dari Perfektur Nara belum lama ini.