TRIBUNNEWS.COM, TAMPA - Sejumlah penumpang pesawat Delta Airlines yang berangkat dari Atlanta dengan tujuan Fort Lauderdale, panik setelah ketinggian pesawat turun hingga hampir 30.000 kaki (sekitar 9.000 meter) dalam tujuh menit.
Penerbangan dengan nomor 2353 itu sudah setengah perjalanan menuju bandara tujuan di Fort Lauderdale, Florida, pada Rabu (18/9/2019), saat pilot melakukan pengurangan ketinggian dari 39.000 kaki (sekitar 11.800 meter) menjadi 10.000 kaki (sekitar 3.000 meter).
Perwakilan Delta, Drake Castaneda, kepada New York Post, Kamis (19/9/2019) menyatakan, penerbangan tersebut dialihkan menuju Bandara Tampa karena alasan kehati-hatian dan dapat mendarat tanpa insiden, menyusul terjadinya ketidakteraturan pada tekanan kabin.
Kabin pesawat diberi tekanan hingga setara dengan ketinggian 8.000 kaki (sekitar 2.400 meter) untuk mencegah penumpang mengalami hipoksia atau kekurangan oksigen, maupun masalah fisiologis ketinggian lainnya.
Castaneda mengatakan, belum diketahui pasti masalah tekanan apa yang mendorong pilot untuk menurunkan ketinggian dengan cepat, sehingga menyebabkan keluarnya masker oksigen.
Baca: Jenderal Negosiator Perdamaian Ini Disebut-sebut Calon Menhan di Kabinet Jokowi II
"Mereka (pilot) dilatih untuk melakukan itu ketika mereka harus menurunkan ketinggian karena kehati-hatian," katanya.
Baca: Punya Rumah Dikepung Kompleks Apartemen, Lies Harus Bayar Karcis Masuk ke Pengelola
Dari insiden ini tidak ada penumpang yang terluka, meski mereka mengalami syok akibat kejadian tersebut.
Baca: Cerita Haru Imam, Korban Meninggal Kecelakaan Ambulans Pembawa Jenazah di Tol Pejagan
Sementara salah seorang penumpang, Harris DeWoskin, mengisahkan kepada WFTS, pengalaman yang dialaminya selama penerbangan yang menegangkan itu.
"Secara tiba-tiba, saya merasakan seperti semacam penurunan yang cepat."
Baca: Anugerah Luar Biasa! Baru Menikah dan Hamil Pertama, Yuningsih Lahirkan Bayi Kembar Empat
"Kami jatuh dari ketinggian dan masker oksigen turun dari bagian atas pesawat, membuat kekacauan di antara penumpang," ujarnya.
"Salah satu pramugari, meraih interkom dan mengulang kata, 'Jangan panik! Jangan panik'. Tapi jelas itu momen penuh kekacauan, semua penumpang di sekitar saya seperti terengah-engah," tambahnya.
DeWoskin mengatakan dia memesan ulang penerbangan dari Southwest ke Fort Lauderdale dan pihak maskapai akan mengganti biayanya.
"Hidup ini rapuh. Ada 60 hingga 90 detik yang menakutkan, di mana kami benar-benar tidak tahu apa yang terjadi," kata DeWoskin.
"Anda sedang berada di ketinggian 15.000 kaki (sekitar 4.500 meter). Itu adalah momen yang menakutkan," tambahnya.
Pesawat komersial biasanya terbang di ketinggian sekitar 35.000 kaki (sekitar 10.600 meter), namun dapat bervariasi antara 33.000 hingga 42.000 kaki (sekitar 10.000-12.800 meter).
Pada ketinggian itu udara cukup tipis untuk mengurangi gesekan, sekaligus meningkatkan efisiensi bahan bakar sambil tetap memberikan cukup oksigen pada mesin.
Sementara pihak maskapai mengatakan bahwa insiden masih dalam penyelidikan.
"Penerbangan dialihkan ke Tampa karena kehati-hatian dan dapat mendarat tanpa insiden, menyusul ketidakteraturan tekanan kabin dalam perjalanan," kata juru bicara Delta dalam sebuah pernyataan tentang insiden.
Pesawat yang bermasalah itu hingga Rabu malam masih berada di bandara internasional Tampa.
Mekanik bekerja untuk mencari tahu penyebab insiden yang dialami sebelumnya.
Artikel ini tayang di Kompas.com dengan judulĀ Ketinggian Pesawat Turun Lebih dari 9.000 Meter dalam 7 Menit, Penumpang Panik
Penulis : Agni Vidya Perdana