Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Program hagewari sudah lama dilaksanakan di Jepang, namun kini semakin populer dan dimanfaatkan orang yang kepalanya botak di Jepang menginap di Hotel Tetora.
"Program Hagewari kami lakukan di semua jaringan hotel kita yang ada di Jepang," kata Koji Mimura, CEO Hotel Tetora kepada Tribunnews.com, Minggu (22/9/2019).
Hagewari adalah singkatan dari Hage yang artinya botak dan Wari dari waribiki, yang artinya diskon.
Program diskon 500 yen (dulu antara 300-500 yen) diberikan sejak Agustus 2014 hingga kini, kepada semua tamu yang kepalanya botak.
Baca: Dulu Diliput Berbagai Media Karena Inovasi, Kini Rj Tersandung Kasus Video Mesum Bersama Selingkuhan
Namun berkepala botak seringkali menjadi hal yang sensitif bagi seseorang dan sangat tidak etis kalau ditanyakan kepada tamu yang notabene sebagai "raja" di hotel.
Oleh karena itu hotel menempatkan patung berkepala botak dengan informasi diskon 500 yen hagewari di tempat pendaftaran tamu (check-in) di front desk hotel.
Berharap tamu akan melihat dan kalau tamu merasa dirinya botak, maka dia akan menanyakan hal tersebut dan hotel akan memberikan diskon 500 yen.
Kalau pihak hotel menanyakan kepada tamu misalnya "Bapak dapat diskon 500 yen karena botak", merupakan pantangan besar dan tak akan dilakukan pihak hotel karena tamu dikhawatirkan akan marah.
Baca: Ayu Meninggal Setelah Seminggu Dirawat, 3 Bulan Lalu Sang Suami Tewas Kecelakaan di Lokasi Sama
Jadi dimulai semua dari tamu. Begitu bertanya misalnya "Apa itu Hagewari?" baru kemudian dijelaskan.
Setelah penjelasan, apabila tamu menanyakan misalnya "Saya dapat diskon dong karena botak?" baru dijelaskan pula bahwa sang tamu mendapatkan diskon 500 yen tersebut.
Namun kalau tamu diam saja, biasanya pihak hotel tak akan memulai untuk memberikan diskon 500 yen, ditakutkan tamu akan marah "dikatakan" botak kepalanya.