Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Mantan Chairman Nissan Jepang, Carlos Ghosn tanggal 23 September lalu dianggap berbohong terhadap bursa sekuritas Amerika Serikat mengenai pembayaran remunerasinya sebesar 140 juta dolar AS.
Namun kasusnya di Jepang tetap dianggap tidak bersalah oleh pengacaranya.
"Melawan bursa sekuritas AS akan sangat berat dan butuh waktu panjang sekali. Kami tetap akan fokus dulu dalam kasus Ghosn di Jepang ini dan kami tetap yakin menang dan Ghosn tidak bersalah," ungkap pengacara Carlos Ghosn, Shinichiro Hironaka dalam jumpa pers, Selasa (24/9/2019).
Untuk permasalahan dengan bursa sekuritas di AS, Ghosn berdamai dengan komite dengan membayar denda lebih dari 100 juta yen di masa lalu serta mengungkapkan kepada pasar di AS bahwa remunerasinya akan bernilai 140 juta dolar AS yang dianggap AS sebagai info bohong.
Baca: Dua Tahun Tak Pulang, Tiba-tiba AR Minta Dinikahi dengan Wanita Bercadar yang Baru Dikenal 2 Minggu
Baca: Gerebek Suaminya Saat Bersama Bidan di Kamar Hotel, HD Hanya Bisa Menangis, Memukul dan Menendang
Baca: Mahasiswa Minta Polisi Mundur dari DPR, Ini Jawaban Kapolres
Menanggapi pihak AS tersebut, pengacara Hironaka menekankan bahwa untuk melawan AS perlu waktu dan uang untuk bertarung dengan Komisi Sekuritas dan Bursa AS dalam gugatan.
"Saya memiliki keinginan yang kuat untuk fokus dulu pada pengadilan pidana Ghosn di Jepang, menyetujui proposal penyelesaian dan memilih cara untuk mengakhiri penyelidikan," katanya.
Selain itu mantan Presiden Ghosn tidak menerima pelanggaran hukum, dan akan terus bertarung dalam pengadilan kriminal Jepang bahkan setelah rekonsiliasi.
Dalam persidangan Jepang, Hironaka menyatakan idenya tetap Ghosn tidak bersalah seperti sebelumnya. Bahkan dianggap kasus Ghon sangat diskriminatif dan tidak adil.