News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ritual Daijosai, Memanen Padi Khusus untuk Upacara Pengangkatan Kaisar Baru Jepang

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Para biksu Shintu melakukan upacara ritual memanen padi yang diperuntukkan khusus untuk upacara ritual Daijosai, syukuran (Grand Thanksgiving), pengangkatan Kaisar baru Jepang, 14-15 November 2019.

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Para biksu Shintu melakukan upacara ritual memanen padi yang diperuntukkan khusus untuk upacara ritual Daijosai, syukuran (Grand Thanksgiving), pengangkatan Kaisar baru Jepang, 14-15 November 2019.

"Upacara panen pagi dilakukan bersama-sama di Tochigi mewakili Jepang Timur dan di Kyoto mewakili Jepang barat Jumat ini," kata sumber Tribunnews.com, Jumat (27/9/2019.

Upacara Daijosai--ritual pengangkatan kaisar baru Jepang, Naruhito--akan diselenggarakan dengan dana sekitar 2,7 miliar yen.

Padi ditentukan badan kekaisaran Jepang yaitu dari sawah milik Takeo Ishitsuka (55) di Takanezawa, Perfektur Tochigi dipilih untuk menanam padi atas nama Jepang timur.

Satu lagi atau Provinsi Suki, sawah dimiliki oleh koperasi produsen yang dipimpin oleh Hisao Nakagawa (75) di Nantan, Perfektur Kyoto, dipilih sebagai sumber beras untuk Jepang bagian barat.

Baca: Peringatan Dini BMKG: Waspada Cuaca Ekstrem Landa Sejumlah Wilayah Besok, Sabtu 28 September

Baca: Pertamina Gandeng Pelajar Pemprov Bali Cegah Penyebaran Narkoba dan HIV/AIDS

Baca: Atta Halilintar Mengaku Rugi Miliaran Rupiah Setelah DJ Bebby Fey Tuding Dirinya Lakukan Pelecehan

Sawah masing-masing berukuran 1.227 meter persegi dan 2.695 meter persegi, sawah Tochigi menanam padi merek “Tochigi no Hoshi”, sedangkan padi Kyoto menumbuhkan merek “Kinuhikari”.

Kedua sawah itu masing-masing akan memasok sekitar 180 kilogram beras dipoles dan sekitar 7,5 kilogram beras merah untuk upacara Daijosai, yang dijadwalkan akan diadakan di Taman Timur Istana Kekaisaran pada 14-15 November.

Daijosai, atau Upacara Pengucapan Syukur Agung, dimulai pada akhir abad ketujuh.

Ini dilakukan oleh kaisar baru pada musim gugur tahun penobatan resmi, menggantikan festival panen kekaisaran tahunan yang dikenal sebagai Niinamesai.

Ritus utamanya disebut "Daijokyu no gi" dan akan diselenggarakan pada 14 dan 15 November.

Upacara dilakukan sejak jam 10 pagi ini waktu Jepang dilakukan oleh 10 orang di masing-masing tempat secara ritual Shinto.

Para biksu Shintu melakukan upacara ritual memanen padi yang diperuntukkan khusus untuk upacara ritual Daijosai, syukuran (Grand Thanksgiving), pengangkatan Kaisar Jepang yang baru, 14-15 November 2019. (Istimewa)

Menggunakan baju putih dan topi hitam mengumpulkan padi menjadi empat bundel besar ditaruh di tempat shirakinodai (tampan kayu) yang dinamakan Mikata.

Upacara ritual panen itu berlangsung sekitar satu jam.

Beras disimpan di Kekaisaran dibeli oleh Badan Kekaisaran Jepang sebanyak 180 kilogram beras putih yang sudah dipoles dan 7,5 kg beras merah.

Beras ditaruh di daijokyu, bangunan khusus di taman timur kekaisaran Jepang di Tokyo.

Daijokyu, bangunan khusus itu dibangun sejak Juli 2019 lalu.

Terletak di tengah taman timur kekaisaran tempat nantinya diadakan seremoni.

Bangunan Yukiden dan Sukiden juga telah dilengkapi dengan bingkai kayu dan atap jerami, dan konstruksi dinding eksterior dan interior juga dipakai untuk menyiapkan padi yang akan dipakai untuk upacara ritual kekaisaran.

Baca: Sang Ibu Kaget Lihat Perut Putrinya Membesar, Ternyata Dihamili Pria Beristri

Baca: Kombes Pol Eko Tak Menyangka, Briptu Nofrianto Mona yang Dikenal Rajin Bekerja Mengakhiri Hidupnya

Baca: Terkenal Kaya dan Punya Banyak Uang, Hotman Paris Akui Sering Alami Ini di Kamar Mandi: Enggak Sadar

"Bersyukurlah hari ini cuaca cerah saat panen lambang keberhasilan dan kecerahan akan akan terjadi nantinya di dalam kekaisaran yang baru nanti," ungkap sumber itu.

Para kepala negara asing juga diundang untuk ritual penobatan kaisar baru tanggal 22 Oktober mendatang.

Acara tersebut yang dihadiri sedikitnya 200 perwakilan negara asing. Termasuk undangan kepada Presiden Indonesia Joko Widodo telah disampaikan ke Istana Negara.

Naruhito diperkirakan akan mengenakan jubah tradisional dan hiasan kepala khas kekaisaran.

Naruhito akan berdiri di Takamikura, sebuah paviliun setinggi 6,5 meter dengan berat 8 ton dalam sesi tersebut.

Ia lalu akan duduk sebentar di kursi kekaisaran yang terbuat dari jerami tatami.

Ia kemudian akan berdiri saat tirai paviliun terbuka dan menyatakan penobatannya di depan undangan yang hadir.

Para biksu Shintu melakukan upacara ritual memanen padi yang diperuntukkan khusus untuk upacara ritual Daijosai, syukuran (Grand Thanksgiving), pengangkatan Kaisar Jepang yang baru, 14-15 November 2019. (Istimewa)

Sebelum deklarasi penobatan berlangsung di Takamikura, Naruhito dan sang istri akan mengendarai sedan limusin terbuka melalui pusat Kota Tokyo dan menyapa warga Jepang di sepanjang jalan.

Sedangkan pada tanggal 14-15 November 2019 adalah Perayaan Thanksgiving menggunakan padi tersebut, masuk ke dalam prosesi penobatan kaisar baru.

Naruhito akan menawarkan beras yang baru dipanen dan sake untuk nenek moyang serta dewa kekaisaran Jepang dalam rangkaian prosesi ritual yang panjang tersebut.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini