12 orang yang dieksekusi mati adalah penyanyi, musisi, atau penari dari band Unhasu Orchestra dan the Wanghaesan Light Music Band.
Mereka dihukum karena membuat video melakukan hubungan badan dan kemudian menjual video-video itu.
Laporan mengungkapkan bahwa kedua grup itu bubar setelah terjadinya skandal.
Kim Jong Un, yang menjadi pemimpim Korea Utara setelah kematian mendadak ayahnya pada Desember 2011, dipercaya berhubungan dengan Hyon sekitar tahun 2003.
Namun hubungan mereka tak berjalan mulus.
Baca: Inilah Merek HP yang Dipakai Jokowi, Kalau Donald Trump dan Kim Jong Un Pakai Ponsel Apa?
Ayah Kim Jong Un, yaitu Kim Jong Il tidak menerima hubungan mereka dan meminta mereka putus.
Hyon kemudian menikah dengan pegawai di kemiliteran Korea Utara dan dikabarkan sudah punya anak.
Meski begitu, ada isu bahwa Hyon tetap menemui Kim Jong Un setelah pernikahannya.
Istri Kim Jong Un, Ro Sol Ju, juga dulunya adalah member dari Unhasu Orchestra sebelum menikah.
Diktator Komunis Korea Utara ini dilaporkan menyingkirkan ibu tirinya sendiri, Kim Ok, dari jabatannya sebagai pejabat senior di Departemen Keuangan dan Departemen Akuntansi Partai Buruh karena ia berusaha mempererat cengkeramannya pada kekuasaan di dalam negeri.
Baca: Butuh Rp 5,6 Miliar Per Tahun Untuk Rawat Jasad Ayah dan Kakek, Kim Jong Un Minta Uang Dari Rakyat
Kim Ok masih lebih beruntung daripada Kim Chol, wakil menteri angkatan darat, yang dieksekusi dengan mortir pada Oktober 2012.
Kim Chol dilaporkan dieksekusi karena minum dan pesta pora selama masa berkabung nasional atas kematian Kim Jong Il.
Menurut media Korea Selatan, Kim Jong Un memberikan perintah yang eksplisit untuk eksekusi mati Kim Chol, yaitu "Jangan ada jejaknya yang ditinggalkan, termasuk sehelai rambut pun."
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)