News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tonton Penyerbuan Bak 'Film', Trump Beberkan Kronologi Tewasnya Pimpinan ISIS Abu Bakar Al-Baghdadi

Penulis: Daryono
Editor: Ifa Nabila
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Abu Bakar Al-Baghdadi dan Donald Trump

Tonton Penyerbuan Bak 'Film', Trump Beberkan Kronologi Tewasnya Pimpinan ISIS Abu Bakar Al-Baghdadi

TRIBUNNEWS.COM - Pimpinan ISIS, Abu Bakar Al-Baghdadi dinyatakan telah tewas, Sabtu (26/10/2019). 

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyatakan menonton langsung proses penyerbuan pasukan AS terhadap Abu Bakar Al-Baghdadi. 

Menurut Trump, ia menonton penyerbuan itu seperti menonton 'film'. 

Berikut rangkuman kabar tewasnya Abu Bakar Al-Baghdadi: 

1. Awal Mula Tersiarnya Kabar Tewasnya Abu Bakar Al-Baghdadi

Kabar tewasnya Abu Bakar Al-Baghdadi disiarkan oleh sejumlah media asing. 

Situs berita stasiun televisi CNN, Minggu (27/10/2019) mewartakan, Abu Bakar Al-Baghdady meledakkan bom rompi di tubuhnya saat digerebek.

Meski belum ada pernyataan resmi, laman CNN menambahkan, tes DNA dan biometrik tengah dilakukan untuk memastikan jati diri tokoh yang diyakini Al Baghdadi.

Baca: Profil Pemimpin ISIS, Abu Bakar Al-Baghdady, yang Dikabarkan Telah Tewas Akibat Bom Bunuh Diri

Media lainnya, Jaringan berita Al Masdar News berbasis di Beirut, Lebanon, Minggu dini hari menyebutkan sebuah serangan misterius terpantau di utara wilayah Idlib.

Informasi yang diperoleh Al Masdar News, sejumlah helikopter tempur menembakkan roket ke lokasi di kota kecil Barishah, Idlib Utara.

Saat berita itu tersiar, belum ada penyataan resmi dari AS. 

2. Donald Trump Pastikan Abu Bakar Al-Baghdadi Tewas

Presiden Amerika Serikat Donald Trump memastikan bahwa pemimpin kelompok yang menyebut diri Negara Islam atau ISIS, Abu Bakar Al-Baghdadi, tewas dalam operasi militer yang dilakukan oleh pasukan khusus Amerika Serikat.

ISIS sejauh ini belum memberikan tanggapan atau konfirmasi atas peristiwa itu.

Dalam keterangan yang disampaikan pada Minggu (27/10), Trump mengatakan pasukan AS telah membawa keadilan bagi hal yang ia sebut sebagai pemimpin teroris nomor satu di dunia, dalam serangan pada Sabtu (26/10/2019) malam di Suriah Barat Laut.

"Abu Bakar Al-Baghdadi sudah tewas. Ia adalah pendiri dan pemimpin ISIS, organisasi teroris yang paling kejam dan keras di dunia. Amerika Serikat telah memburu Baghdadi selama bertahun-tahun. Menangkapnya atau membunuhnya menjadi prioritas keamanan nasional pemerintahan saya."

"Pasukan Operasi Khusus AS melancarkan serangan malam hari yang berbahaya dan berani di Suriah barat laut dan merampungkan misi secara sempurna. Personel AS benar-benar luar biasa - saya menyaksikan sebagian besar aksi mereka," kata Trump sebagaimana dikutip dari BBC. 

Baca: Sebelum Hari Ini, Abu Bakar Al-Baghdadi Pernah Dikabarkan Tewas pada 2017

Menurut Presiden Trump, pemimpin ISIS sudah lama diincar oleh AS.

Ditambahkan oleh Trump, operasi militer itu tidak sampai menelan korban di pihak AS, tetapi sejumlah pengikut Al-Baghdadi juga tewas, termasuk anggota keluarganya.

Menurut Trump, Al-Baghdadi bersembunyi di dalam terowongan dan membawa serta tiga anaknya.

Ia lantas dikejar oleh anjing serbu, dan kemudian meledakkan bom rompi yang dikenakannya.

"Ia tewas setelah berlari ke terowongan buntu, merintih, menangis dan menjerit sepanjang waktu," papar Presiden Trump.

Pada bagian lain, Presiden Trump menyampaikan terima kasih kepada Rusia dengan mengatakan militer Rusia membuka wilayah udara yang dikendalikannya sehingga AS dapat melancarkan serangan.

Namun seorang juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia membantah pernyataan Trump.

Lebih lanjut juru bicara itu mengatakan kabar tentang tewasnya Al-Baghdadi mungkin saja hanya berupa laporan keliru sebagaimana yang terjadi sebelumnya.

Bagaimanapun, pengumuman Presiden Trump ini dikeluarkan menyusul pemberitaan bahwa militer AS melaksanakan operasi terhadap Abu Bakar Al-Baghdadi.

Presiden Trump sebelumnya membagikan sebuah twit yang samar-samar, mengatakan: "Satu hal yang sangat penting baru saja terjadi".

3. Trump Tonton Proses Penyerbuan

Dikutip dari Kompas.com yang mengutip Rueters, Minggu (27/10/2019), berikut rincian penyerbuan terhadap Abu Bakar Al-Baghdadi:

AS mulai menerima informasi intelijen terkait keberadaan Baghdadi sekitar sebulan lalu, termasuk yang "sangat membantu" dari Kurdi.

Intelijen AS mulai intensif memetakan lokasi pasti persembunyiannya dua pekan lalu, sementara Trump diberi tahu tiga hari lalu.

Untuk mematangkan operasi, mereka perlu meminta izin kepasda Rusia, Irak, dan Turki untuk memasuki wilayah udara mereka.

AS tak menyebut tentang rencana itu, tapi memberi tahu Rusia mereka bakal "menyukainya".

Pada Sabtu (26/10/2019), Trump sampai di Gedung Putih sekitar 16.30 waktu lokal setelah bermain golf singkat di Virginia.

Sekitar pukul 17.00, dia datang ke Ruang Situasi Gedung Putih bersama Wakil Presiden Mike Pence, Menteri Pertahanan Mark Esper, Penasihat Keamanan Nasional Robert O'Brien, dan pejabat intelijen lain.

Mereka menonton penyerbuan "seperti menonton film" menurut Trump.

Begitu mereka berkumpul, pasukan AS bersama anjing militer menaiki delapan helikopter yang diterbangkan dari pangkalan rahasia Timur Tengah.

Mereka berasal dari Pasukan Delta, unit elite yang fokus kepada kontra-terorisme sering dikerahkan untuk menangkap target besar.

Adapun pejabat AS mengungkapkan bahwa mereka berasal dari pangkalan di barat Irak.

Baca: Pemimpin ISIS Abu Bakar Al-Baghdadi Dikabarkan Tewas Bunuh Diri Setelah Diserbu Pasukan Khusus AS

Operasi darat tersebut juga ditunjang oleh pesawat tempur dan kapal perang.

Robot juga dikerahkan meski tak digunakan.

Ketika mendekati persembunyian Pemimpin ISIS Abu Bakar Al-Baghdadi, mereka ditembaki.

Namun mereka bisa menghindar dan mendarat dengan selamat.

Yakin pintu depan sudah dipasangi perangkap, mereka masuk dengan cara meledakkan dinding.

"Kami mendapat laporan setiap menit," terang Trump.

Dengan cepat, pasukan khusus AS membersihkan bangunan itu dengan "orang-orang menyerah atau tewas ditembak" menurut Trump.

Sebanyak 11 anak tak terluka dan segera dibawa oleh pihak ketiga yang tak disebutkan namanya.

Militer AS juga menahan sejumlah anggota ISIS lain.

Tahu dirinya diserang, Baghdadi segera berlari ke bawah menuju terowongan dengan membawa tiga anak bersamanya.

Kepada CNN Jake Tapper, Esper menyatakan Baghdadi sempat diminta menyerah, tapi dia menolak.

Dikejar oleh anjing militer dan terjebak di jalan buntu, Baghdadi "berteriak dan menangis" menurut Trump.

Rompi bom bunuh diri yang dipakai diaktifkannya, menewaskan Baghdadi dan tiga anaknya serta meruntuhkan terowongan.

Tak ada korban jiwa dari pasukan AS meski anjing militer terluka parah.

Dengan tubuh Baghdadi "termutilasi oleh ledakan", militer menggunakan tes DNA di tempat 15 menit kemudian guna memastikan mereka membunuh si Pemimpin ISIS.

"Hasil tes menunjukkan keyakinan, dan identifikasi positif itu adalah dia (Baghdadi)," tutur Trump.

Dalam acara Meet The Press NBC News, O'Brien mengatakan komandan operasi menyebut 100 persen jackpot, yang artinya dipastikan Baghdadi tewas.

Pasukan AS kemudian meneruskan operasi dengan mengambil sejumlah "materi sensitif" seperti dokumen rencana ISIS.

Mereka menghabiskan waktu dua jam di lokasi sebelum terbang kembali.

"Baghdadi akan 'dimakamkan sewajarnya'," terang O'Brien.

Hal yang sama berlaku pada 2011 ketika Pemimpin Qal-Qaeda Osama bin Laden tewas.

Dia dikubur di laut setelah AS meminta konsultasi dari pakar hukum dan tradisi Islam.

(Kompas.com/Ardi Priyatno Utomo) (BBC)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini