News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Gubernur Kochi Jepang Targetkan Tarian Yosakoi Tersebar di 150 Negara

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ozaki Masanao (52) Gubernur Kochi (tengah poster We Love Yosakoi) membuka Festival promosi Yosakoi, Senin malam (28/10/2019) di Tokyo.

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Festival tarian Yosakoi di Kochi yang semula berasal dari ide tarian Awaodori (Tokushima), kini telah tersebar di 29 negara dan lebih dari 200 tempat di Jepang.

"Kita menginginkan Yosakoi ini tersebar sedikitnya di 150 negara di dunia di masa depan dan saya yakin pasti bisa," kata Masanao Ozaki (52) kepada Tribunnews.com, Senin (28/2019) seusai membuka promosi yosakoi di Tokyo.

Targetnya tersebut diyakininya akan berhasil dengan berbagai rencana promosi yosakoi di dalam dan di luar Jepang.

Di sisa dua bulan ini saja ada rencana 5 acara yosakoi di Tokyo (1-2 November), Saitama (3-4 November), di Kyoto (9-10 November), di Yamaguchi (10 November), di Fukuoka (16-17 November).

Dan tahun depan sedikitnya 6 acara yosakoi sampai dengan 9 Juni 2020. Plus Yosakoi Premium 5 Juli 2019 di Tokyo yang mengumpulkan semua top tim yosakoi dalam dan luar negeri Jepang berkumpul dalam acara di Shinjuku Tokyo.

"Dari Indonesia juga kita harapkan bisa hadir dalam rangkaian acara yosakoi ini ya, sehingga bisa menyebar lebih meriah pula di Indonesia nantinya," harapnya.

Ozaki Masanao (52) Gubernur Kochi (tengah poster We Love Yosakoi) membuka Festival promosi Yosakoi, Senin malam (28/10/2019) di Tokyo. (Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo)

Saat ini sedikitnya 200 tim Yosakoi berpartisipasi dalam acara festival tersebut di Jepang, dari sedikitnya 18.000 penari dan sedikitnya 1,15 juta pengunjung setiap kali acara diselenggarakan di Jepang.

Asal usul kata Yosakoi adalah Yosakoi yang berarti datanglah kau malam ini.

Menurut kisah lain, kata Yosakoi berasal dari seruan para pekerja bangunan ketika membangun Istana Kōchi pada masa pemerintahan Yamauchi Katsutoyo (1596-1615).

Mereka menyerukan "Yoisho koi, yoisho koi" agar bersemangat ketika mengangkat bahan bangunan.

Kisah cinta zaman Edo (1771-1776) antara aktor kabuki Ikushima Shingorō dan wanita Ōoku bernama Nakaejima diangkat sebagai lagu minyō berjudul "Ejimabushi".

Baca: Sebelum Tertangkap, Finalis Putri Pariwisata Ternyata Sudah 3 Kali Ditawarkan ke Pria Hidung Belang

Baca: Begini Reaksi Menhan Prabowo Subianto saat Ditanya Siapa Musuh Pertahanan Indonesia

Lagu tersebut terkenal di seluruh negeri, dan dijadikan lagu pengiring Bon Odori di Provinsi Tosa (sekarang Prefektur Kochi).

Kemungkinan lain, kata yosari koi (datanglah malam ini) asal bahasa Jepang kuno abad ke-9 berubah menjadi yosakoi dan dimasukkan ke dalam lirik minyō berjudul Yosakoi Bushi.

Sejarah

Festival Yosakoi pertama kali diadakan pada 10 Agustus-11 Agustus 1954 di kota Kochi. Peserta festival waktu itu berjumlah 750 penari yang tergabung dalam 21 kelompok.

Sebelumnya, tari Yosakoi pertama kali dipentaskan di muka umum sebagai tari kreasi baru pada Pameran Dagang dan Industri Prefektur Kochi, Maret 1950.

Pada penyelenggaraan ke-30 tahun 1984, penari yang ikut serta sudah mencapai 10.000 orang.

Di Sapporo, Hokkaido pada Juni 1992 diadakan Festival Yosakoi Sōran yang pertama. Festival Yosakoi Sōran adalah festival tari Yosakoi yang pertama diadakan di luar Prefektur Kochi.

Tim Yosakoi dari Kanada (kiri) dan tim yosakoi dari Perancis (kanan) mengapit Gubernur Kochi (sedang menunjuk layar slide). (Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo)

Yosakoi dan Soran adalah dua hal berbeda sebenarnya.

Pada penyelenggaraan pertama, festival di Sapporo diikuti sekitar 1.000 penari dalam 10 kelompok.

Sejak festival di Sapporo diadakan, berbagai festival Yosakoi mulai diselenggarakan di berbagai tempat di Jepang.

Total penari di festival Yosakoi Sapporo bahkan melebihi jumlah penari Festival Yosakoi di tempat asalnya.

Festival Yosakoi Sōran tahun 2008 menampilkan sekitar 33.000 penari dalam 330 kelompok, dan dihadiri sekitar 2 juta penonton.

Baca: Teka Teki Lokasi Diduga Situs Kuno Peribadatan di Sarolangun Terungkap, BPCB Ungkap Fakta

Baca: Pendaftaran CPNS Dibuka 11 November, Ini Rincian Formasi di Kementerian dan Lembaga Pusat

Festival tari Yosakoi terbesar lainnya diadakan di Sendai (Festival Michinoku Yosakoi), Tokyo (Super Yosakoi), dan Nagoya (Nippon Domannaka Matsuri).

Sejarah yosakoi, tarian Jepang yang berasal dari Perfektur Kochi ternyata tak bisa dilepaskan dari jasa Takemasa mantan produser NHK yang memunculkan Naruko sebagai alat musik atau bagian tak terpisahkan dari tarian tersebut.

"Takemasa dulu didekati pihak kamar dagang dan industri Kochi untuk merancang tarian baru dan segar seperti Awaodori dari Tokushima tetangga Kochi," ungkap Kepala Museum Yosakoi Kochi, Saeki Taisuke kepada Tribunnews.com, Jumat (9/8/2019).

Takemasa nama aslinya Masayuki Wake, tetapi berganti menjadi keluarga Samurai dengan nama Eisaku Takemasa.

Kelompok Yosakoi Hana-B dari Bandung sebanyak 16 orang sedang bersiap sebelum naik ke panggung, Sabtu (24/8/2019). (Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo)

Tarian Yosakoi yang sangat menarik dari Kochi Jepang ternyata mulai dipublikasikan di Indonesia secara resmi tahun 2003 setelah Surabaya dan Kochi menjadi kota kembar (sister city).

Saat itu tahun 2003 kesepakatan bersama telah tercapai menjadikan Surabaya sebagai kota kembarnya Kochi Jepang.

Bagi penggemar Yosakoi dapat bergabung ke dalam WAG pecinta Jepang dengan email beritahu nomor whatsappmu ke: info@jepang.com

Tarian Yosakoi Kochi yang dipromosikan kemarin dapat dilihat di: https://youtu.be/aN9xZBW7tVk

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini