Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Pesta Halloween di sekitar persimpangan Hachiko Shibuya Tokyo, Kamis (30/10/2019) kemarin lebih baik dibandingkan tahun lalu. Namun 9 orang ditangkap polisi termasuk anak berusia belasan tahun.
"Ada anak kecil yang berusaha meraba-raba bagian sensitif wanita ikut ditangkap disamping tindak kriminal lain seperti pemukulan kepada polisi, pencurian dan sebagainya," ungkap sumber Tribunnews.com, Jumat (1/11/2019).
Semua orang yang ditangkap itu berusia belasan tahun hingga usia 50-an tahun dan semuanya pria.
Namun ada satu wanita yang tersungkur di jalan raya dan langsung dibawa ambulance ke rumah sakit terdekat. Diperkirakan karena mabuk.
Meski ada larangan menjual bir di sekitar lokasi perayaan Halloween di sekitar persimbangan Hachiko kemarin, namun peserta pesta membawa bir dari rumah atau dari luar radius larangan.
"Saya beli dari seberang rel kereta sana lalu saya bawa ke sini sambil minum," ungkap Iwasa, seorang warga hachioji kepada Tribunnews.com tadi malam.
Sementara itu seorang wanita ternyata masih berani menjual bir ke tengah kerumunan pengunjung, satu kaleng bir seharga 500 yen.
Namun setelah polisi mengetahui hal tersebut langsung dilarang dan menghentikan kegiatan tersebut. Namun pelaku tidak ditangkap.
Keributan di acara pesta Halloween dimulai sekitar jam 22.00 kemarin malam, seorang pria berteriak kencang dan langsung diamankan petugas kepolisian Metropolitan Tokyo yang jumlahnya sekitar 500 orang.
Lalu ada pula pria mengenakan jas yang ikut ditangkap polisi karena melakukan tosatsu, mengambil film bagian sensitif wanita secara diam-diam.
Secara umum pesta Halloween kali ini lebih teratur karena pelarangan minuman keras sejak tahun ini.
Tahun 2018 massa sempat membalikkan kei-truk dan naik ke atas mobil tersebut serta merusaknya yang dipicu mabuk akibat minuman keras. Sebanyak 30 orang ditangkap polisi tahun lalu.
Bagi pecinta Jepang yang mau bergabung ke WAG Pecinta Jepang silakan email ke: info@jepang.com