"Kami akan menerima paru-paru dari orang-orang berusia di bawah 60 tahun yang baru saja meninggal, tidak memiliki infeksi paru-paru yang parah, dan jika hasil rotgennya relatif bersih akan kami terima," kata dr. Chen.
Pasien Menderita Emfisema Paru-Paru
Seorang profesor dari National Heart and Lung Institute, Peter Openshaw, menyebut pasien telah mengidap emfisema paru-paru.
Dikutip Tribunnews.com dari dailymail.co.uk, kondisi tersebut menyebabkan organ paru-paru menjadi meradang dan membengkak.
Akibatnya, penderita akan mengalami sesak napas.
Sementara itu, dilansir dari Wikipedia, emfisema paru-paru kebanyakan diderita oleh pria perokok yang sudah berumur 50 tahun.
Namun, emfisema paru-paru juga memiliki kemungkinan menyerang wanita yang merokok.
Disebutkan, emfisema paru-paru berkembang dengan sangat lambat.
Penyakit tersebut menyerang dengan bertahap setelah seseorang merokok bertahun-tahun.
Lebih lanjut, Peter Openshaw mengatakan, tenaga medis akan mengisi paru-paru penderita emfisema dengan udara atau cairan sebelum mengangkatnya untuk didonorkan.
Ia menuturkan, langkah tersebutlah yang membuat paru-paru menjadi tampak lebih besar dari ukuran normalnya.
(Tribunnews.com/Widyadewi Metta)