Mereka memberinya cokelat dan makanan ringan.
Tak sedikit pula orang yang datang untuk menyembah bocah laki-laki itu.
Ibu Shivam, Reena (30), menceritakan hari-hari sang anak yang terus didatangi oleh banyak orang.
"Semua orang di lingkungan saya sangat mencintainya," kata Reena.
Dia menceritakan, awalnya 'keistimewaan' Shivam tersebut menimbulkan masalah bagi keluarga.
Orang-orang berkunjung ke rumah setiap hari.
Ternyata, hal tersebut menghambat kehidupan pribadi Shivam dan keluarga.
Alhasil, guru spiritual keluarga Shivam memberikan solusi.
"Guru kami menyarankan agar ini semua dihentikan (kunjungan orang-orang) dan membiarkan mereka menjalani hidup," ucap Reena.
Reena mengungkapkan, sang guru berharap agar orang-orang berhenti menyembah Shivam sebagai dewa.
Sebab, hal tersebut akan memberikan dampak yang tak dapat diprediksi pada psikis Shivam di kemudian hari.
"Jadi, kami mengikuti instruksinya. Kunjungan orang-orang juga telah berkurang, meskipun belum berhenti sepenuhnya," imbuhnya.
Reena mengatakan, terkadang ada orang yang masih datang ke rumah mencari anaknya.
Namun, ia berkata bahwa Shivam sedang tidak ada di rumah, meskipun sebenarnya ada.