"Kadang-kadang orang akan datang dan bertanya tentang Shivam, tetapi kami akan menyangkal mereka dengan mengatakan dia tidak ada di rumah," ujar Reena.
Ketika ditanya apakah Shivam pernah diperiksakan ke dokter atas ekor yang tumbuh, Reena tidak mengiyakan.
Sang ibu bersikeras bahwa anaknya baik-baik saja.
"Tidak ada yang salah dengan anak saya karena dia sangat sehat," Reena menegaskan.
Namun, dia menolak jika harus mencukur 'ekor' Shivam.
Dia tak mau hal buruk terjadi apabila hal itu dilakukannya.
"Itu adalah bawaan lahir. Kami tahu dia istimewa, tetapi kami tidak bisa mencukur rambut karena itu akan membawa pertanda buruk bagi keluarga kami," jelas ibu Shivam.
Reena menambahkan, 'ekor' yang tumbuh di punggung Shivam merupakan anugerah dari Tuhan.
Oleh karena itu, dia tidak ingin merusaknya.
Sementara itu, Nenek Shivam juga menjelaskan perilaku cucunya yang tidak seperti manusia pada umumnya.
Shivam disebut berperilaku seperti kera.
"Dia bertindak dan berperilaku seperti kera. Dia mengeluarkan suara seperti kera dan selalu melompat," tuturnya.
Selain itu, Shivam juga suka membalikkan tubuh.
Kepalanya berada di bawah dan kaki di atas, seperti yang biasa dilakukan kera.
"Kami berpikir bahwa mungkin ia merupakan titisan Dewa Hanuman dan kami tidak bisa menyangkalnya," kata sang nenek.
Kini, 'ekor' Shivam masih pendek.
Namun, keluarganya percaya bahwa rambut tersebut akan bertambah panjang.
(Tribunnews.com/Citra Agusta Putri Anastasia)