Sementara itu, Da bekerja sebagai product presenter.
Pasangan itu mendaftarkan pernikahan mereka sebulan setelahnya.
Mereka mengirim undangan ke pesta pernikahan mewah di sebuah hotel di Provinsi Buri Ram, Thailand.
Hanya 10 orang dari pihak pengantin pria yang datang ke resepsi tersebut.
Setelah itu, pengantin pria itu berkata bahwa dirinya harus kembali ke Hong Kong.
Ia menolak membayar tagihan, cek untuk mahar juga lenyap.
Ibu dari mempelai wanita berkata pada media lokal bahwa biaya pernikahan itu mencapai 3,5 juta baht (Rp 1,6 M).
Dilansir Bangkok Post, salah satu WO yang mengelola acara tersebut, berkata mereka disewa sebesar 300 ribu baht (Rp139 juta).
"Ini adalah acara yang besar," ucap WO.
"Tim kami yang berjumlah 20 orang menghabiskan waktu 3 malam untuk menggelar pesta ini."
Diberitakan SCMP, keluarga pihak perempuan hanya bertemu mempelai pria sekali saja sebelum resepsi.
Mereka bertemu di pemakaman seorang kerabat.
Mempelai pria itu berkaya ia adalah penasehat mantan perdana menteri Thailand, Thaksin Shinawatra.
Menurut keluarga mempelai wanita, penampilan pria itu cukup meyakinkan.
Mempelai pria sempat berkata pada pemilik hotel tempat resepsi berlangsung bahwa ia menyewa pesawat pribadi untuk pulang pergi dari Thailand ke Hong Kong.
Pihak hotel mengatakan pengantin wanita bisa melunasi tagihan dengan cara mencicil.
Tetapi wedding organizer berniat menuntutnya atas tagihan yang belum dibayar.
Pengantin wanita yang ditinggalkan itu juga berencana mencari bantuan hukum, dan akan mengajukan gugatan cerai.
3. Pengantin Wanita Meninggal Dunia sebelum Pesta Pernikahan, Suaminya Memutuskan Ubah Pemakaman Jadi Resepsi
Pesta pernikahan yang digelar pria asal China ini menjadi momen penuh tangis.
Sebab, bukan raut wajah bahagia yang ditunjukkan mempelai pada tamunya, melainkan raut sedih.
Hal itu dikarenakan pesta itu bukanlah pesta pernikahan sesungguhnya.
Akan tetapi, pesta itu adalah hari pemakaman istrinya yang baru saja meninggal dunia.
Dilansir Tribunnews pada 24 Oktober 2019 lalu,
Seorang pria asal Dalian, China mengubah rumah duka menjadi tempat resepsi pernikahan pada 20 Oktober lalu demi memenuhi keinginan mendiang istinya.
Dilansir AsiaOne, pria 35 tahun bernama Xu ini mengucapkan selamat tinggal untuk yang terakhir kalinya pada sang istri yang berbaring tak bernyawa di peti mati.
Sang istri, Yang (34) didandani cantik lengkap dengan gaun pernikahan berwarna putih.
Baca: Pria Ini Masih Ingin Menikah Lagi padahal Punya 39 Istri, 94 Anak dan 33 Cucu: Semua Satu Rumah
Dilaporkan media lokal China CQCB, Yang meninggal dunia akibat kanker payudara pada 14 Oktober lalu.
Yang sudah menderita penyakit itu selama 5 setengah tahun.
Xu dan Yang sudah mendaftarkan pernikahan mereka pada tahun 2013.
Namun, keduanya memutuskan untuk menunda pernikahan karena Yang merasa sakit pada dada bagian kanannya.
Mereka berharap benjolan yang ada pada dada Yang hanyalah tumor jinak saja.
Baca: Segera Menikah, Pria Ini Dapati Kekasihnya Pajang Foto Dipeluk Mesra Pria Lain, Curhatannya Pilu!
Akan tetapi, dokter mengkonfirmasi bahwa itu adalah kanker payudara.
Dokter menyarankan agar dilakukan operasi segera.
Yang yang saat itu masih berusia 28 tahun, diberi tahu dokter bahwa hidupnya tinggal 5 tahun lagi.
Meski dokter berkata seperti itu, Yang tetap optimis bisa mengalahkan kankernya.
Bertahun-tahun setelahnya, Yang melakukan beberapa kali kemoterapi dan radioterapi.
Baca: Video Viral Curhatan Anak 4 Tahun Saat Pertama Bertemu Orangtua Adopsinya, Menyedihkan
Ia juga mendokumentasikan perjalanan mengalahkan kankernya di media sosial Weibo.
Yang memberi kata-kata penyemangat untuk orang-orang lain di luar sana yang menderita penyakit yang sama dengannya.
Yang bahkan disebut sebagai "pasien bintang" oleh staf rumah sakit.
Sebab, Yang selalu positif meski ada sel kanker yang menggerogoti tubuhnya.
Yang juga pernah diundang media untuk menceritakan pengalamannya terhadap kanker.
Akan tetapi Yang menolak tawaran itu karena ia merasa tidak percaya diri.
Baca: POPULER Pernikahan Berubah Ricuh, Datang Suami Sah Membuyarkan, Mempelai Wanita Meronta-ronta!
Rambut Yang rontok parah karena baru saja menjalani kemoterapi.
Hingga pada akhirnya, tanda-tanda kanker pada tubuh Yang mengalami penurunan.
Ia dan Xu akhirnya berencana menggelar pesta pernikahan yang sempat tertunda.
Akan tetapi sebelum sempat menggelar pesta pernikahan, kanker kembali lagi.
Kali ini, sel kanker menyebar dengan cepat.
Xu menyebutkan, saat Yang masih hidup, ia sering berkata untuk jangan menangisi penyakitnya.
Yang juga meminta orang-orang yang juga menderita penyakit yang sama untuk bersemangat dan menghargai hidupnya.
Namun takdir tak dapat dihindari.
Baca: Calon Pengantin Wanita Batalkan Pernikahan setelah Melihat Isi Browser History Tunangannya
Yang akhirnya kalah dari penyakit kankernya.
Yang meninggal dunia dengan satu keinginan besar yang belum terwujudkan, yaitu menggelar pesta pernikahan.
Xu yang ditinggalkan kemudian memutuskan untuk menjadikan rumah duka sebagai tempat resepsi pernikahannya.
Ia mengenakan jas hitam, sementara Yang memakai gaun putih layaknya pasangan pengantin yang menikah.
Pesta pun berlangsung kelam dan menyedihkan.
Video diputar di layar menampilkan saat-saat bahagia selama Yang masih hidup hingga ia kalah dari kankernya.
Xu yang sudah berjanji tidak akan menangis akhirnya pun tak kuasa lagi menahan tangisnya.
Air matanya menetes saat tubuh Yang dibawa untuk dikremasi.
"Aku tahu aku berjanji tak akan menangis, tapi maaf, aku tidak bisa menepatinya," ucap Xu.
Simak kisah mereka berdua dalam video berikut:
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)