Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Pada bulan November 2019 dua petugas polisi ditodongkan pistol dan senapan mesin oleh yakuza Jepang.
Mempertaruhkan nyawa bersama lima teman polisi lain menangkap yakuza, hari ini (11/12/2019) mendapat penghargaan dari kepala kepolisian Jepang.
"Tujuh polisi dapat piagam penghargaan dari kepala kepolisian Jepang karena berani melawan yakuza dengan mempertaruhkan nyawanya sendiri November lalu," papar sumber Tribunnews.com Rabu ini (11/12/2019).
Hisanori Asahina (52), anggota Yakuza dari Takenakagumi generasi kedua berafiliasi ke Yamaguchigumi setelah membunuh Keichi Furukawa (59) pimpinan Kobe Yamaguchigumi, pada tanggal 27 November 2019 di dekat pertokoan di Kota Amagasaki Perfektur Hyogo kabur dengan mobil putih dikejar polisi.
Asahina mendadak menghentikan mobilnya dan menodongkan pistol serta senapan mesin kepada dua polisi di dalam mobil yang ada di belakang mobilnya. Namun tak lama Asahina melempar pistol dan senapan mesinnya ke aspal, langsung polisi bertindak dan memborgol tersangka.
Tujuh orang yang bekerja di Kantor Polisi Minami perfektur Kyoto.
"Setelah diselidiki ternyata Asahina-san juga berencana menuju kantor gangster lain di Kyoto, dan jika tujuh tidak menemukannya, ada risiko menyerang anggota lain nya pula."
Sebuah sertifikat diberikan kepada seorang perwira polisi yang berperan penting dalam menangkap layanan yang mencegah kerusakan.
"Tersangka telah mengarahkan pistol ke mobil polisi. Ada ketakutan memang, tetapi saya tidak boleh kalah dalam hati saya," papar Yugo Kobayashi, polisi pos Minami Kyoto yang juga Manajer Umum Departemen Patroli (30) menceritakan kisah anak buahnya.
Kobayashi juga menekankan, "Kyoto adalah kota besar dan hasil dari Polisi Kyoto harus menjadi satu tim yang kuat. Saya ingin melakukan yang terbaik dalam kegiatan pencegahan kejahatan untuk warga di masa depan."
Informasi yakuza lengkap dapat dibaca di www.yakuza.in