"Aku tidak pernah berada di tempat seburuk ini seumur hidupku," katanya.
"Ini adalah dua tahun terburuk dalam hidupku," tambahnya.
Reynhard Sinaga menargetkan setiap korbannya mengetahui, mereka dalam keadaan lemah, baik karena mereka mabuk, atau karena mereka telah menggunakan obat-obatan terlarang.
Bagi banyak orang, hidup sebagai korban telah membuat mereka merasa sangat lemah.
"Saya senang kembali ke rumahnya untuk minum-minum. Tidak pernah saya pikir dia punya rencana jahat untuk menyalahgunakan saya malam itu," kata seorang korban lainnya.
"Saya tidak akan pernah melupakan hari di mana polisi menghubungi saya. Saya tidak pernah berpikir itu untuk memberi tahu, saya telah menjadi korban kejahatan seksual."
"Aku tidak bisa berhenti memikirkan tentang malam itu," kata pria tersebut.
Seorang korban lain berkata, setelah memberitahu pacar, ibu, dan ayahnya, mereka menjadi sangat marah.
Dia sekarang menjadi sangat cemas ketika keluar dan tidak suka tempat-tempat yang ramai dan harus sering pulang.
Pria tersebut bahkan sering berbaring terjaga di malam hari memikirkan apa yang terjadi padanya.
"Fakta bahwa saya tidak memiliki ingatan tentang apa yang terjadi memang membantu, tetapi saya sering cemas," katanya.
Seorang pacar korban yang diperkosa tiga kali menggambarkan bagaimana ia 'menangis' setelah menceritakan kepadanya tentang serangan tersebut.
Ia bahkan mengatakan bagaimana pacarnya yang menderita Crohn's Disease dan jatuh sakit setelah mengetahui tentang pemerkosaan tersebut.
Penyakit tersebut membuat pacarnya harus diangkat usus besarnya.