TRIBUNNEWS.COM - Media nasional dan Inggris baru-baru ini dihebohkan dengan nama Reynhard Sinaga, Senin (6/1/2020).
Mahasiswa asal Indonesia yang berkuliah di Inggris, Reynhard Sinaga dijatuhi hukuman seumur hidup karena terbukti bersalah atas 159 kasus pemerkosaan.
Selain itu, Reynhard Sinaga juga terbukti telah melakukan serangan seksual terhadap 48 korban pria.
Di antara 159 kasus, terdapat 136 dakwaan pemerkosaan, dengan korbannya dilaporkan ada yang diperkosa berkali-kali.
Reynhard Sinaga melakukan hal tersebut antara Januari 2015 dan Juli 2017.
Dikutip dari Manchester Evening, seorang korban Reynhard Sinaga begitu hancur mengetahui, dia telah diperkosa dan mencoba untuk bunuh diri.
Bahkan ada seorang korban yang tidak menyadari pemerkosaan tersebut hingga petugas polisi mendatangi rumahnya.
Mengetahui hal tersebut, pria yang tak mau disebutkan namanya ini mengalami depresi berat.
"Itu menghancurkan saya," katanya dalam pernyataan dampak korban yang dibacakan di Pengadilan Manchester.
Korban juga menjadi paranoid, mulai berpikir untuk bunuh diri dan 'merasa bersalah' karena masih hidup.
Kemudian pada Hari Natal 2018, ia mencapai titik terendah ketika seseorang berkomentar tentang serangan itu.
"Aku tidak sadar mereka tahu," katanya.
Malam itu ia mencoba bunuh diri dan berakhir di rumah sakit.
"Aku ingat ibuku menangis sepanjang malam," lanjutnya.
"Aku tidak pernah berada di tempat seburuk ini seumur hidupku," katanya.
"Ini adalah dua tahun terburuk dalam hidupku," tambahnya.
Reynhard Sinaga menargetkan setiap korbannya mengetahui, mereka dalam keadaan lemah, baik karena mereka mabuk, atau karena mereka telah menggunakan obat-obatan terlarang.
Bagi banyak orang, hidup sebagai korban telah membuat mereka merasa sangat lemah.
"Saya senang kembali ke rumahnya untuk minum-minum. Tidak pernah saya pikir dia punya rencana jahat untuk menyalahgunakan saya malam itu," kata seorang korban lainnya.
"Saya tidak akan pernah melupakan hari di mana polisi menghubungi saya. Saya tidak pernah berpikir itu untuk memberi tahu, saya telah menjadi korban kejahatan seksual."
"Aku tidak bisa berhenti memikirkan tentang malam itu," kata pria tersebut.
Seorang korban lain berkata, setelah memberitahu pacar, ibu, dan ayahnya, mereka menjadi sangat marah.
Dia sekarang menjadi sangat cemas ketika keluar dan tidak suka tempat-tempat yang ramai dan harus sering pulang.
Pria tersebut bahkan sering berbaring terjaga di malam hari memikirkan apa yang terjadi padanya.
"Fakta bahwa saya tidak memiliki ingatan tentang apa yang terjadi memang membantu, tetapi saya sering cemas," katanya.
Seorang pacar korban yang diperkosa tiga kali menggambarkan bagaimana ia 'menangis' setelah menceritakan kepadanya tentang serangan tersebut.
Ia bahkan mengatakan bagaimana pacarnya yang menderita Crohn's Disease dan jatuh sakit setelah mengetahui tentang pemerkosaan tersebut.
Penyakit tersebut membuat pacarnya harus diangkat usus besarnya.
"Dia tidak menginginkannya setelah apa yang terjadi," kata pacarnya.
"Ini menunjukkan dampaknya pada dirinya," lanjutnya.
Apa Itu Crohn's Disease?
Dikutip dari Mayoclinic.org, Crohn's Disease atau penyakit Crohn adalah penyakit radang usus (IDB).
Penyakit tersebut menyebabkan peradangan pada saluran pencernaan yang dapat mengakibatkan sakit perut, diare parah, kelelahan, penurunan berat badan dan kekurangan gizi.
Peradangan yang disebabkan oleh penyakit Crohn dapat melibatkan berbagai area saluran pencernaan pada orang yang berbeda.
Peradangan yang disebabkan oleh penyakit Crohn seringkali menyebar jauh ke dalam lapisan-lapisan jaringan usus yang terkena.
Penyakit Crohn bisa sangat menyakitkan dan melemahkan, dan kadang-kadang dapat menyebabkan komplikasi yang mengancam jiwa.
(Tribunnews.com/Whiesa)