Hingga seorang korban berusia 21 tahun mengatakan ada yang aneh dengan minumannya.
Korban itu diperkosa hingga empat kali pada 21 Mei 2017.
Korban tersebut mengatakan, obat yang diberikan Reynhard seperti air, dan rasanya asin.
"Seperti air, namun ada yang aneh. Rasanya asin. Kemudian tidak jernih layaknya air," ujar korban dalam kesaksian melalui video.
"Saya kemudian ingat berkata kepadanya 'Apa ini? Ini tidak seperti air'. Dia menjawab itu air dan menyuruh saya meminumnya," terangnya.
Pria itu kemudian mengingat dia bangun dalam keadaan sangat mabuk dan tidak ingat apa-apa, hingga melihat ada kondom bekas di laci.
Si korban bertanya apa yang terjadi, dan dijawab Reynhard bahwa dia sudah diselamatkan saat mabuk di dekat apartemennya.
Beberapa tahun kemudian ketika polisi menggedor rumah mereka, para korban Reynhard hanya mengingatnya sebagai sosok yang baik.
Mereka berterima kasih karena sudah ditampung, ada juga yang memutuskan untuk menjalin perkenalan lewat Facebook.
Salah satu korban bahkan ada yang membawa pacarnya ke apartemen Reynhard, untuk menyakinkan pasangan mereka tidak selingkuh.
Sementara, melansir The Independent via Kompas.com, Senin (6/1/2020), saat persidangan, hakim Suzanne Goddard mendeskripsikan Reynhard sebagai "predator setan seksual."
"Salah satu korbanmu menyebutmu monster. Skala dan dahsyatnya kejahatan yang engkau lakukan menggambarkannya," ujar Suzanne Goddard.
Hakim Goddard mengajukan usulan pemberian hukuman minimal 30 tahun kepada Reynhard.
Klaim Reynhard, hubungan seks dilakukan atas dasar suka sama suka dianggap tak masuk akal oleh jaksa penuntut, Simkin.
Simkin beralasan, dari bukti video yang memperlihatkan seorang korban pemerkosaan mendengkur ketika diperkosa Reynhard.
Kepolisian Manchester Raya menyita barang bukti 3,29 terabite berisi rekaman ketika Reynhard memerkosa korbannya, atau setara dengan 250 DVD.
(Tribunnews.com/Nuryanti) (Kompas.com/Ardi Priyatno Utomo)