TRIBUNNEWS.COM - Pesawat Ukraina berpenumpang 170 orang jatuh di Parand, wilayah barat daya Teheran, Rabu (8/1/2020) pagi waktu setempat.
Pesawat berjenis Boeing 737-800 itu jatuh tak lama setelah lepas landas dari Bandara Internasional Imam Khomeini, Teheran, Iran.
Berdasarkan AFP, semua penumpang meninggal dalam penerbangan Ukraine International Airlines tersebut.
"Jelas itu tidak mungkin penumpang dalam penerbangan PS-752 masih hidup," kata Kepala Bulan Sabit Merah.
Mengacu pada informasi yang didapat dari pelacak penerbangan Flightradar24, penerbangan itu dijadwalkan lepas landas pukul 05.15 pagi waktu Teheran menuju ke Bandara Internasional Boryspil di ibu kota Ukraina, Kiev.
Namun, pesawat baru diberangkatkan hampir satu jam kemudian, yakni pada pukul 06.12.
Sebuah video yang diunggah oleh kantor berita ISNA Iran menunjukkan adanya cahaya redup yang terlihat samar, sesaat sebelum terlihat ledakan besar dari pesawat yang jatuh.
Sementara itu, Gulf News mengacu pada laporan ISNA, menyebut kecelakaan ini dilatarbelakangi masalah teknis.
Informasi mengenai korban yang jatuh dari insiden ini masih akan terus diperbarui.
Pernyataan ini juga disampaikan oleh akun The Boeing Company @Boeing.
82 Korban Warga Iran
Sebanyak 82 orang dari 176 korban tewas pesawat Ukraina Boeing 737 yang jatuh di Teheran disebut adalah warga Iran.
Pesawat Ukraine Internasional Airlines lepas landas dari Bandara Internasional Imam Khomeini dengan tujuan Kiev, pada Rabu pagi waktu setempat (8/1/2020).
Boeing 737 itu jatuh dan menghantam lahan persawahan di Khalaj Abad, Shahriar County, sekitar 45 km barat laut Teheran.
Mohammad Taghizadeh, Wakil Gubernur Provinsi Teheran menyatakan, sembilan dari 176 korban tewas adalah kru penerbangan.
Sebanyak 70 di antaranya berjenis kelamin pria. Kemudian 81 perempuan, sementara 15 sisanya anak-anak, kata Taghizadeh kepada ISNA.
Menteri Luar Negeri Ukraina Vadym Pristaiko mengatakan, 82 dari dari korban tewas adalah warga Iran, dilansir AFP.
Kemudian 63 berkebangsaan Kanada. Selain itu, terdapat 11 warga Ukraina, 10 Swedia, 4 Afghanistan, tiga Jerman, dan tiga Inggris.
Dalam pernyataan resmi, Ukraine Internasional Airlines menuturkan pesawat Boeing 737 itu dibangun pada 2016 lalu.
"Pesawat tersebut diserahkan langsung dari pabrikan (Boeing), dan menjalani perawatan terakhir pada 6 Januari 2020," terang maskapai.
Ukraine Internasional Airlines dengan nomor penerbangan PS-752 itu lepas landas dari Teheran pukul 06.10, dan hilang dari radar beberapa menit kemudian.
Penyelidikan awal yang dilakukan Iran serta Ukraina mengungkapkan, pesawat itu diduga mengalami kerusakan mesin di udara.
(Kompas.com/Luthfia Ayu Azanella)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pesawat Boeing 737 Jatuh di Iran, 170 Orang Tewas"