TRIBUNNEWS.COM, IRAN - Pesawat Boeing 737 yang mengangkut 180 penumpang dan awak jatuh tak lama setelah lepas landas dari Bandara Imam Khomeini di Teheran, Iran, Rabu (8/1/2020) pagi waktu setempat.
Kantor berita resmi Iran, ISNA melaporkan sebagian besar penumpang di dalam pesawat Ukraine International Airlines itu meninggal dunia.
Pirhossein Koulivand, kepala Layanan Medis Emegency Iran mengatakan kru darurat telah dikirim ke lokasi kecelakaan tetapi tidak banyak membantu karena daerah tersebut terbakar hebat akibat kecelakaan.
Sebelumnya diberitakan, BBC News bahwa beberapa laporan menyebut bahwa pesawat tersebut jatuh karena "permasalahan teknis".
Baca: BREAKING NEWS: Pesawat Berpenumpang 180 Orang Jatuh di Dekat Bandara Internasional Iran
Laporan awal menunjukkan bahwa pesawat itu sedang dalam perjalanan ke ibu kota Ukraina, Kiev
Belum jelas apakah kecelakaan ini terkait dengan konfrontasi antara Iran dan Amerika Serikat.
Sehari sebelumnya, kantor berita AFP melaporkan larangan bagi pesawat komersil melintasi wilayah udara Iran, Irak dan Teluk Persia.
Larangan itu dikeluarkan setelah terjadinya serangan roket atas pasukan Amerika yang ditempatkan di Irak.
"Badan Regulator Penerbangan Sipil Federal AS (Federal Aviation Administration/FAA) mengeluarkan pengumuman Selasa (7/1/2020) malam, untuk menjelaskan adanya pembatasan penerbangan pesawat komersial sipil diatas kawasan udara Irak, Iran, Teluk Persia dan Teluk Oman,” kata pernyataan itu dikutip dari VOA Indonesia.
Baca: Konflik Iran-AS Kian Memanas, Ini Dampaknya Bagi Indonesia
Baca: Iran Luncurkan Rudal ke Pangkalan AS di Irak, Donald Trump Klaim Militernya yang Paling Kuat