Trump juga diketahui menyatakan untuk tidak menanggapi serangan rudal Iran terhadap dua pangkalan udara AS di Irak secara militer.
Dikutip dari The Guardian, para pemimpin Eropa mendesak agar jeda untuk memungkinkan de-eskalasi antara AS dan Iran bisa kembali dimulai.
Presiden Prancis, Emmanuel Macron, menilai momen ini merupakan saat yang tepat untuk memulai upaya mediasi lebih lanjut bagi AS-Iran.
Macron sebelumnya menekan Trump mencabut sanksi sementara untuk membuka jalan menuju perundingan.
Namun, sikap Trump hanya berfokus pada manfaat politik potensial dari pembunuhan Qassem Suleimani.
Sebagian besar analis percaya, Iran masih akan menafsirkan kejadian pekan lalu sebagai langkah untuk mengusir AS dari Irak dan akhirnya wilayah Timur Tengah.
Meski demikian, para pemimpin Eropa masih memohon kepada Trump untuk menghentikan segala konflik yang dapat memicu lahirnya perang.
Pasalnya, beberapa jam setelah serangan Iran, Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab mengutuk serangan rudal tersebut.
Akan tetapi, ia juga menambahkan bahwa perang di Timur Tengah hanya akan bermanfaat bagi Negara Islam.
(Tribunnews.com/Whiesa)