TRIBUNNEWS.COM - Sebuah video amatir diklaim memperlihatkan detik-detik rudal ditembakkan ke langit Teheran Rabu (8/1/2020) pagi dan mengenai sebuah objek di udara.
Di waktu yang bersamaan, pesawat Boeing 737-800 Ukraine Airlines jatuh tak lama setelah takeoff.
CNN.com belum bisa memverifikasi keaslian video tersebut.
Namun, penampakan gedung yang ada di dalam video serupa dengan area di pinggiran kota ibukota Iran, Parand.
Pesawat Ukraine Airlines jatuh di sebelah utara Parand.
Video tersebut diambil oleh netizen bernama Nariman, yang kemudian mengirimkannya kepada CNN dan New York Times.
Video memperlihatkan cahaya di langit yang bergerak kiri ke kanan dan kemudian meledak.
CNN telah meminta informasi tambahan dari si perekam video tentang bagaimana ia mendapatkannya.
Namun si perekam video belum merespons.
Sebelumnya, Amerika Serikat sempat menyatakan kemungkinan penyebab jatuhnya Ukraine Airlines adalah gara-gara rudal.
Amerika sangat percaya bahwa Iran secara keliru atau tak sengaja telah menembak jatuh sebuah pesawat Ukraina, menurut beberapa pejabat AS.
Menurut seorang pejabat AS yang akrab dengan intelijen AS, pesawat jatuh ditembak oleh dua rudal buatan Rusia (SA-15).
Rudal tersebut ditembakkan dari darat ke udara.
AS melihat sinyal radar Iran mengunci pesawat, sebelum pesawat ditembak jatuh.
Teori itu didasarkan pada analisis data dari satelit, radar dan data elektronik yang dikumpulkan secara rutin oleh militer dan intelijen AS.
Pesawat tersebut jatuh setelah adanya serangan rudal Iran terhadap pasukan AS di Irak.
Mengenai tuduhan Amerika tersebut, Iran telah menyangkalnya dan meminta Amerika untuk menunggu dulu hasil investigasi penyebab kecelakaan pesawat.
Jumat (10/1/2020) hari ini, Iran buka suara mengenai klaim Amerika tersebut.
Seperti yang dilansir CNN.com, Iran meminta Amerika untuk menunggu hasil investigasi kecelakaan pesawat, sekaligus menyangkal "kebohongan besar" yang diucapkan Amerika.
"Tidak akan ada yang memikul tanggung jawab atas kebohongan besar begitu diketahui bahwa klaim itu adalah penipuan," ujar juru bicara pemerintah Ali Rabiei dalam sebuah pernyataan, menurut tayangan Press TV milik pemerintah.
"Sangat disayangkan 'penyerangan' psikologis pemerintah AS itu, dan mereka yang mendukung secara sadar dan tidak sadar, bisa menambah penghinaan terhadap kami yang berduka dan mengorbankan mereka untuk tujuan tertentu dengan menyebarkan kekeliruan seperti itu," tambahnya.
Rabiei berkata, menurut peraturan internasional, pihak yang dapat mengambil bagian dalam investigasi kecelakaan pesawat Ukraine Airlines adalah organisasi penerbangan negara tempat insiden terjadi (Iran), organisasi penerbangan negara yang mengeluarkan kualifikasi penerbangan (Ukraina), pemilik pesawat (Ukraina), pembuat pabrik pesawat (Boeing) dan pabrik pembangun mesin pesawat (Prancis).
Delegasi dari Ukraina kini sudah berada di Iran, ujar Rabiei.
"Kami juga akan menyambut semua negara yang kehilangan warganya dalam kecelakaan itu," tambahnya.
Berbicara dalam sebuah wawancara eksklusif dengan Press TV pada Kamis malam, kepala Organisasi Penerbangan Sipil Iran Ali Abedzadeh juga menolak adanya "desas-desus tidak masuk akal" yang melaporkan bahwa pesawat Ukraina yang jatuh di selatan ibukota Teheran pada hari Rabu (8/1/2020) itu terkena rudal.
Video Lain yang Diduga Memperlihatkan Detik-detik Jatuhnya Pesawat Boeing yang Tewaskan 176 Orang di Iran, Sempat Ada Kobaran Api
Beredar video yang diduga kuat adalah video yang menampilkan detik-detik pesawat Boeing 737-800 milik Ukraine Airlines sebelum jatuh di Iran pada Rabu, 8 Januari 2020 lalu.
Video tersebut sesuai dengan laporan kesaksian warga sebelumnya, yang dicatut Organisasi Penerbangan Sipil Iran dalam laporannya.
Saksi tersebut melihat adanya kobaran api di langit sebelum akhirnya ledakan besar terlihat di tanah, CNN.com mengabarkan.
Dalam rilis tersebut disebutkan pula pesawat sempat mengubah arah setelah dirasa menemukan masalah.
Baca: Misteri yang Belum Terpecahkan di Balik Jatuhnya Pesawat Boeing di Iran: Penyebab dan Isi Black Box
Pesawat berniat putar balik ke bandara Teheran, Iran.
Video jatuhnya pesawat Ukraine Airlines dibagikan oleh akun Ali Hashem di Twitter pada (8/1/2020).
Kini, penyidik masih menyelidiki penyebab jatuhnya pesawat yang belum lama lepas landas dari Teheran, Iran.
Pesawat Boeing 737-800 lepas landas Rabu (8/1/2020) pagi dari Teheran menuju ibu kota Ukraina, Kiev.
Pesawat menghilang dari radar beberapa menit setelahnya.
Pesawat kemudian jatuh di wilayah antara Parand dan Shahriar.
Selain warga Iran, ada pula 10 warga negara Swedia, empat warga Afghanistan, tiga warga Jerman dan tiga warga negara Inggris yang menjadi korban.
Kapten pesawat yang jatuh diidentifikasi bernama Volodymyr Gaponenko, pilot berpengalaman yang memiliki 11.600 jam terbang di pesawat Boeing 737.
Pilot instruktur adalah Oleksiy Naumkin, juga berpengalaman dengan 12.000 jam terbang.
Presiden Ukraine International Airlines, Yevhenii Dykhne, mengatakan, "Tidak mungkin ada kesalahan kru."
Pada konferensi pers di Kiev, ia mengatakan bandara Teheran "bukan bandara biasa", pilot membutuhkan beberapa tahun pelatihan untuk bisa bekerja di sana.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)