News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Dampak Kebakaran Hutan Australia, Kualitas Udara Buruk, Lomba Pacuan Kuda & Kolam Pemandian Ditutup

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Miftah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kebakaran semak di New South Wales, Australia.

TRIBUNNEWS.COM - Kabut asap tebal menyelimuti Kota Melbourne , Australia.

Tak hanya di Kota Melbourne, wilayah Victoria juga diselubungi kabut asap tebal.

Kabut asap tebal itu merupakan dampak pasca kebakaran hutan yang terjadi di Australia.

Asap tebal itu meningkatkan kualitas udara di Kota Melbourne ke tingkat yang berbahaya.

Saat ini, diketahui kualitas udara di Kota Melbourne menduduki peringkat terburuk dunia.

Berdasar tayangan Kompas TV, bangunan pencakar langit tampak tak begitu jelas terlihat.

Otoritas Kota Melbourne menyarankan warganya mengurangi aktivitas di luar ruangan.

Dilansir dari portal berita The Guardian, masyarakat Kota Victoria mengawali hari Selasa dengan menghirup kualitas udara yang buruk.

Diketahui, asap tebal dari kebakaran bertiup ke arah timur negara bagian dan New South Wales.

Tercatat, kualitas udara berada di tingkat berbahaya lantaran partikel halus berterbangan di udara dari pukul 00.00 waktu setempat, hingga pukul 04.00 pagi waktu setempat.

Wilayah dengan kualitas udara buruk, berdasar Geelong, Latrobe Valley, Melbourne, semua wilayah dinyatakan berbahaya oleh EPA.

"Bermalam di Melbourne merupakan hal terburuk di dunia," ucap Kepala Petugas Kesehatan Negara Bagian, Brett Sutton kepada wartawan yang Tribunnews kutip melalui The Guardian.

Kebakaran di Australia (Screen Shot Twitter)

Menurut Brett Sutton, kondisi dengan suhu dingin membuat partikel udara mengendap ke tanah.

Ia menambahkan, apabila suhu udara sudah lebih hangat, partikel yang mengendap itu akan terangkat.

Sutton menegaskan, saat ini kualitas udara berbahaya bagi semua orang.

Kualitas udara yang buruk ini juga dapat mempengaruhi kesehatan bagi orang yang sehat sekalipun.

Ditengah kondisi udara yang buruk ini, Sutton menghimbau agar golongan yang rentan, di antaranya anak-anak berusia di bawah 14 tahun, orang dengan usia di atas 65 tahun dan wanita hamil untuk mengambil perawatan ekstra dan tidak dianjurkan untuk berpergian.

Diketahui, api melahap bagian timur dan timur laut Victoria yang merenggut empat korban jiwa.

Sekira 353 rumah dan 548 bangunan lainnya ikut terbakar.

Saat ini, 16 kebakaran masih menyala dan sekira 1,4 juta hektare telah hangus terbakar.

Kebakaran di Australia ini terjadi sejak 21 November 2019 lalu.

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini