"Itu berarti jika ini terjadi beberapa minggu sebelumnya atau beberapa minggu kemudian, saya tidak akan memiliki akses ke perawatan kesehatan," ungkapnya.
"Dalam hal ini, saya kemungkinan besar akan MATI dalam bulan berikutnya," lanjutnya.
Menurut Claire, penggunaan perangkat nikotin seperti rokok elektrik bukanlah sesuatu yang layak.
"Cerita yang Anda dengar online NYATA, kematian adalah kemungkinan yang SANGAT nyata," ucapnya.
Sementara itu hingga awal Januari, Claire masih dirawat di rumah sakit.
"Saya mungkin memiliki jaringan parut permanen di paru-paru saya, dan itu semua karena rokok elektrik," ungkapnya.
Melalui unggahan lain pada 5 Januari 2020, Claire pun membandingkan hasil CT scan paru-parunya dengan CT scan paru-paru normal pada umumnya.
Claire memberikan pesan betapa bahayanya rokok elektrik bagi paru-paru.
"Hanya karena Anda tidak dapat merasakannya, bukan berarti itu tidak terjadi," ujarnya.
"Anda tidak mengerti penyesalan sampai dokter Anda menatap wajah Anda dan memberi tahu Anda bahwa mereka tidak tahu apakah mereka bisa menyelamatkan hidup Anda," ungkapnya.
*) Hingga berita ini ditayangkan, Tribunnews.com masih menunggu informasi lebih lanjut dari Claire Chung.
(Tribunnews.com/Wahyu Gilang Putranto)