"Kami mulai mendengar lebih banyak kasus di China dan negara-negara lain dan kemungkinan, seperti yang ditunjukkan oleh pemodelan ini, akan ada lebih banyak kasus di sejumlah negara."
Profesor Jonathan Ball, dari University of Nottingham, mengatakan: "Yang benar-benar penting adalah sampai ada pengujian laboratorium, yang sangat sulit untuk memasukkan angka nyata pada kasus-kasus di luar sana.
"Tapi ini adalah angka yang harus kita anggap serius sampai kita tahu sebaliknya," katanya.
BERITA REKOMENDASI
Berita Populer
-
-
Barat Panik-Israel Meriang, Iran Mau Pasang 6.000 Sentrifugal Baru untuk Perkaya Uranium
-
Dapat Izin Tembakkan Rudal Jarak Jauh ke Rusia, Ukraina Malah Makin Hancur Lebur
-
Rizky Ridho Petik Pelajaran Berharga dari Tandem Kelas Dunia di Timnas Indonesia dan Persija
-
Sebut Israel di Atas Angin, Netanyahu: Saya Mungkin Setuju Gencatan Senjata di Gaza, Tapi . . . .
-
Ukraina Tidak Bisa Buka Lalu Lintas Udara, Tak Seperti Israel, Pemerintah Ukraina Jelaskan Alasannya
Berita Terkini
-
Meski Dianggap Ada Pelanggaran, Israel-Hizbullah Akan Diuntungkan jika Pertahankan Gencatan Senjata
-
Siapa Tanggung Dosa Emisi? ICJ Segera Mulai Sidang Iklim di Den Haag
-
FOTO-FOTO Balon Udara Motif Keffiyeh Palestina Bentuk Protes Genosida Gaza Mengudara di Cappadocia
-
Malaysia Dilanda Banjir Bandang Terburuk, Tiga Tewas 80 Ribu Mengungsi
-
NATO akan Bekukan Perang di Ukraina untuk Tingkatkan Kesiapan Tempur Ukraina, Kata Intelijen Rusia