Laporan langsung dari Enshizhou, China.
TRIBUNNEWS.COM - Seorang mahasiswi kedokteran asal Indonesia yang kuliah di Hubei Minzu University, Marina Febriana Chariah, masih terisolasi di Enshizhou, China.
Sampai saat ini, ia masih tinggal di asrama internasional bersama kesembilan rekannya yang juga berasal dari Indonesia.
Kendati demikian, Marina menyampaikan saat ini kondisinya bersama kesembilan rekannya dalam keadaan baik.
"Kondisi terkini kami baik-baik saja," ungkap Marina pada Tribunnews.com, Selasa (28/1/2020).
Seperti yang diketahui, saat ini virus corona tengah merebak di China dan sejumlah negara lainnya.
Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China, diduga sebagai pusat penyebaran virus mematikan ini.
Sebagai tindakan antisipasi penyebaran virus corona, pemerintah China pun memberlakukan kebijakan isolasi secara khusus di Provinsi Hubei.
Tak dapat dipungkiri, kondisi itu pun menimbulkan kekhawatiran di benak keluarga Marina.
"Iya, mereka lumayan khawatir," ungkap Marina pada Tribunnews.com, Selasa (28/1/2020).
"(Mereka) berharap kami bisa keluar secepatnya dari Provinsi Hubei dan pulang ke Indonesia," sambungnya.
Untuk meredam kekhawatiran tersebut, Marina menuturkan ia selalu berkomunikasi dengan keluarganya setiap hari.
Orang tuanya pun memberi pesan pada Marina selama berada di China.
"Setiap hari (berkomunikasi)," tutur Marina.
"Orang tua saya hanya kasih tahu saya untuk selalu jaga diri sampai keadaan membaik atau sampai ada proses evakuasi," lanjutnya.
Marina juga menyampaikan, hingga saat ini, proses evakuasi masih sulit dilakukan.
Namun, menurut Marina, KBRI telah mengupayakan tindakan evakuasi bagi WNI di China.
"Sejauh ini KBRI mengusahakan adanya evakuasi, karena seluruh kota di provinsi hubei ini sudah di-lockdown," ujar Marina saat dihubungi Tribunnews.com, Senin (27/1/2020).
"Jadi langkah-langkah untuk bisa mencapai proses evakuasi itu sangat susah," jelasnya.
Menurutnya, pihak KBRI telah mendata semua WNI yang berada di China untuk mempermudah proses evakuasi.
Selain itu, KBRI juga berupaya menjalin komunikasi dengan pemerintah setempat untuk mencari solusi.
"Sekarang seluruh WNI sedang di data untuk mempermudah prosesnya," imbuhnya.
"Pihak KBRI mengusahakan untuk berkomunikasi ke setiap kota untuk mencari jalan keluarnya," tambah Marina.
Suasana Sepi dan Tinggal 1 Minimarket Terdekat yang Buka
Marina menuturkan, kondisi terkini di lokasi tempat tinggalnya, Enshizhou, China, tampak begitu sepi.
Hal itu lantaran seluruh transportasi umum di China telah dinonaktifkan.
"Di sini sepi karena semua transportasi umum sudah diberhentikan," tutur Marina saat dihubungi Tribunnews.com, Selasa (28/1/2020).
Lebih lanjut, Marina menyampaikan saat ini hanya tinggal satu minimarket di daerahnya yang masih buka.
"Sekarang masih ada satu minimarket terdekat yang masih buka, stoknya baru hari ini di restock lagi," kata Marina.
Kendati demikian, Marina bersyukur persediaan makanannya masih tercukupi.
"Alhamdulillah lumayan tercukupi," ujar Marina.
"Hari ini makan sayur tumis sama bakwan," kisahnya.
Diberitakan Tribunnews.com sebelumnya, Marina sempat khawatir kehabisan stok makanan karena melihat stok penjualan di minimarket sudah menipis.
Ia bersama sembilan mahasiswa Indonesia lainnya yang tinggal di asrama internasional itu pun mengantisipasinya dengan menyiapkan stok makanan bersama untuk dua pekan ke depan.
Sementara itu, Marina pun menerangkan, saat ini warga setempat masih diperbolehkan keluar rumah.
Namun, dengan catatan, mereka harus menggunakan masker saat di luar.
"Masih (boleh keluar), asalkan pakai masker," terangnya.
Pernyataan Kemenlu
Dilansir dari Kompas.com, Pelaksana Tugas (Plt) Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah mengatakan, saat ini belum memungkinkan untuk mengevakuasi warga negara Indonesia ( WNI) dari Wuhan, China.
Hal itu lantaran Wuhan masih diisolasi karena merebaknya virus corona.
Pernyataan ini juga menanggapi rencana beberapa negara, seperti Jepang dan Amerika Serikat, yang hendak mengevakuasi warga mereka dari Wuhan.
"Hingga saat ini status Wuhan masih diisolasi, tidak bisa masuk ataupun keluar," kata Faizasyah, Senin (27/1/2020).
"Negara-negara tersebut (Jepang, Amerika Serikat) memang menyampaikan keinginan mengevakuasi, namun dari pantauan hingga saat ini masih belum dimungkinkan," lanjutnya.
Kendati demikian, menurut Faizasyah, pemerintah terus mengupayakan langkah-langkah terbaiknya.
Ia pun meminta WNI yang masih berada di Wuhan untuk bersabar karena pemerintah akan terus mencari opsi yang memungkinkan.
"Agar mereka (WNI yang berada di Wuhan) bersabar dan meyakini pemerintah terus berikhtiar," kata Faizasyah.
Sementara itu, China's National Health Commission (NHC) melaporkan, hingga Selasa (28/1/2020) malam, sebanyak 106 orang meninggal dunia akibat terjangkit virus corona.
Sementara itu, 4.682 orang dinyatakan terinfeksi virus mematikan ini.
(Tribunnews.com/Widyadewi Metta/Nuryanti) (Kompas.com/Fitria Chusna Farisa)