News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Rumah Sakit Khusus Pasien Corona di China Resmi Dibuka, Berhasil Siapkan 1.000 Kamar Hanya 48 Jam

Penulis: Inza Maliana
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rekaman tren yang dirilis oleh media pemerintah China People's Daily menunjukkan pekerjaan konstruksi berjalan lancar di situs Rumah Sakit Leishenshan, rumah sakit coronavirus kedua di Wuhan.

TRIBUNNEWS.COM - Kini rumah sakit khusus virus corona resmi dibuka pada Selasa (28/1/2020).

Dilansir melalui Daily Mail, para pekerja dan sukarelawan diketahui hanya menghabiskan waktu dua hari dalam mengubah bangunan kosong itu.

Kini bangunan tersebut sudah dibangun menjadi pusat medis dengan fasilitas 1.000 tempat tidur.

Rumah sakit yang dibangun di Kota Huanggang itu memiliki fasilitas darurat yang sudah beropaerasi.

Pusat Medis Regional Gunung Dabie adalah rumah sakit coronavirus khusus pertama yang dibuka di Cina. Pekerja dan sukarelawan menghabiskan dua hari memperbaiki bangunan kosong. (DailyMail.com)

Bahkan sejumlah pasien virus korona telah dipindahkan pada pukul 10:30 waktu setempat.

Bangunan rumah sakit di Distrik Huangzhou kota awalnya dibangun sebagai cabang baru Rumah Sakit Pusat Huanggang.

Rumah sakit itu diharapkan akan dibuka pada bulan Mei.

Namun pada hari Jumat (24/1/2020), otoritas setempat memerintahkan gedung itu mulai dipersiapkan untuk dibangun pada Sabtu (25/1/2020).

Gambar selebaran dari pemerintah Huanggang menunjukkan pekerja dari perusahaan listrik kota bekerja untuk menghubungkan bangunan ke jaringan sehingga dapat mengobati pasien coronavirus. (Huanggang Goverment/DailyMail)

Gedung yang lengkap namun kosong iyu akan digunakan hanya untuk merawat pasien coronavirus.

Pada hari Senin (26/1/2020), semua tempat tidur telah disiapkan oleh relawan.

Termasuk air, listrik dan internet juga telah dipasang.

Menurut pemerintah Huanggang lebih dari 500 pekerja dikerahkan untuk membangun.

Di antaranya juga 12 kendaraan berat bekerja dua hari dua malam untuk menyelesaikan tugas tepat waktu.

Dalam gambar, puluhan penggali bekerja untuk membangun rumah sakit coronavirus enam acre di Distrik Caidian di pinggiran barat Wuhan, Cina. (DailyMail.com)

Rumah sakit itu terletak 47 mil (75 km) barat daya Wuhan, Huanggang.

Kota yang memiliki populasi sekitar 7,5 juta dan merupakan satu di antara kota yang terdampak berat coronavirus.

Kini kota itu dilockdown pada Kamis (23/1/2020) lalu.

Di hari yang sama dengan Wuhan, yang telah melihat setidaknya 213 kasus dikonfirmasi dan empat kematian.

Sebagian besar provinsi Hubei, sekarang tidak memiliki transportasi umum dan lalu lintas jalan yang terbatas.

Siapa pun dari provinsi yang berhasil pergi kemungkinan besar akan ditolak atau dikarantina di tempat tujuan mereka.

Penyebaran Coronavirus semakin berbahaya

Banyak negara, seperti Hong Kong, melarang pengunjung dari Wuhan, sementara Inggris mengatakan kepada siapa pun yang bepergian ke luar daerah untuk mengisolasi diri di rumah.

Pemerintah di seluruh dunia mengambil langkah drastis saat kekhawatiran penyebaran internasional terus tumbuh.

Kemarin terungkap bahwa pasien di Jerman, Jepang dan Vietnam semuanya terjangkit virus corona bahkan tanpa bepergian ke China.

Hal itu menambahkan dimensi baru pada bahaya wabah itu karena penyebaran pihak ketiga.

Pihak ketiga yang berarti terjangkitnya dari orang lain yang pernah ke China (meskipun belum terbukti).

Perkembangan itu berarti setiap orang yang telah melakukan kontak dengan seseorang yang telah melakukan perjalanan ke provinsi Hubei China bisa berisiko, bukan hanya para wisatawan itu sendiri.

Jika penyebaran orang-ke-orang berlanjut, maka akan memperluas jaringan terinfeksi.

Karena hal itu dapat meluas ke orang-orang yang hanya bertemu dengan orang yang bertemu dengan wisatawan.

Pasien Jerman pertama, seorang pria yang terjangkit virus corona dari seorang wanita yang melakukan perjalanan dari Shanghai.

Wanitu yang mengunjungi kerabat dari Wuhan itu, semalam dikonfirmasi telah menginfeksi tiga orang lagi, sehingga total Jerman menjadi empat.

Mereka jatuh sakit meskipun terpisah jauh dari Wuhan.

Wanita Cina itu bahkan tidak tahu dia sakit sampai dia dalam penerbangan pulang.

Australia hari ini mengkonfirmasi kasus keenamnya pada seorang wanita Cina berusia 44 tahun dari kota Wuhan.

Dia stabil dan terisolasi di Rumah Sakit Universitas Gold Coast.

(Tribunnews.com/Maliana)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini