"Mungkin evakuasi tidak semudah itu, soalnya tidak hanya teman-teman mahasiswa dan WNI yang ada di Wuhan."
"Tetapi ada juga yang di kota-kota selain Wuhan tetapi masih di Provinsi Hubai," ujar Nur kepada Tribunnews.com melalui pesan di WhatsApp.
Menurut Nur, ada lebih dari 200 orang WNI yang diupayakan untuk evakuasi.
"Ada sekitar 200 orang, untuk dapat evakuasi tidak mudah," tutur pria yang berkuliah di Central China Normal University (CCNU) itu.
Menurutnya ia tidak ingin meninggalkan satu orangpun WNI jika dilakukan proses evakuasi.
"Kami sendiri tidak ingin ada satu orang pun dari WNI yang tertinggal," tegasnya.
Pelaksana Tugas Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), Teuku Faizasyah menyampaikan saat ini pemerintah Indonesia masih terus berkoordinasi dengan Pemerintah Tiongkok.
Hal itu disampaikan dalam konferensi pers, Senin (27/1/2020).
"Pemerintah tentunya sudah berbicara dengan pihak Tiongkok melalui perwakilan kita di Beijing," jelas Teuku, dilansir kanal YouTube KompasTV, Selasa (28/1/2020).
Teuku menuturkan komunikasi yang dijalin pemerintah Indonesia dengan Tiongkok juga terus berlanjut.
Ia menyebut bila nanti evakuasi akan dilakukan, pemerintah tetap akan mematuhi arahan Pemerintah Tiongkok.
Lebih lanjut, Teuku mengatakan pihak Indonesia juga akan banyak dibantu oleh keputusan Tiongkok.
Karena Pemerintah Tiongkok yang akan membimbing dan membantu untuk timing yang tepat serta bagaimana proses evakuasi akan berlangsung.
"Mengenai waktu yang tepat untuk melakukan tindakan termasuk tindakan evakuasi," ungkapnya.
Hingga kini, keputusan untuk evakuasi WNI dari China masih terus di diskusikan dengan pemerintah Tiongkok.