TRIBUNNEWS.COM - Kabar bahagia menyelimuti miliarder dunia dan pendiri Microsoft, Bill Gates.
Putrinya, Jennifer Gates, telah mengumumkan pertunangan dengan kekasihnya yang merupakan orang Mesir.
Calon menantu Bill Gates tersebut diketahui merupakan atlet berkuda di Negeri Piramida.
Lalu bagaimana faktanya?
Andalan Mesir
Dikutip dari mothership.sg, pertunangan Jennifer Gates dengan Nayel Nassar diumumkan kemarin Kamis (30/1/2020).
Jennifer Gates membagikan kabar bahagianya itu melalui akun Instagram miliknya.
Untuk diketahui, calon suami Jennifer merupakan atlet Mesir.
Ia menorehkan prestasi dengan mendapatkan medali Olimpiade untuk tim Mesir di Olimpiade Tokyo pada tahun ini.
Kata romantis
Tak hanya Jennifer, Nassar kekasihnya juga mengumumkan pertunangan mereka melalui Instagram.
Dia pun menuliskan kata-kata romantis panjang.
Tulisan tersebut seiring menambah keromantisan foto keduanya dikelilingi tumpukan saju.
Tampak bahagia, Jennifer dan Nassar terlihat tertawa saling menadang satu sama lain.
Ini kata-kata romantis yang dituliskan.
"DIA BILANG YA!!
Akumerasa seperti pria paling beruntung (dan paling bahagia) di dunia saat ini.
Jenn, kamu adalah segalanya yang saya bisa bayangkan .. dan banyak lagi.
Aku tidak sabar untuk terus hidup bersama melalui perjalanan yang hidup ini, dan saya tidak bisa membayangkan hidup saya tanpa kamu lagi.
Cintamu lebih dari yang bisa kamu bayangkan, dan terima kasih sudah membuat setiap hari terasa seperti mimpi bagiku.
Ini untuk selamanya!".
Jennifer dan Nassar gemar berkuda
Sementara dikutip dari ET Online, dua pasangan kekasih ini memiliki hobi yang sama yakni hobi berkuda.
Jennifer mulai senang berkuda bahkan sejak dia masih kecil.
"Saya selalu mencintai kuda," katanya.
"Saya meyakinkan orang tua saya untuk membiarkan saya mulai mengambil pelajaran di gudang lokal, dan hal-hal baru saja berkembang dari sana."
Demikian pula, tunangannya mulai dalam olahraga berkuda pada usia lima tahun dan mulai menggeluti atlet berkuda pada usia 10 tahun.
Baik Jennifer dan Nayel telah menemukan kesuksesan dalam olahraga karena keduanya telah berkompetisi di sirkuit Grand Prix.
"Aku bukan pembalap yang percaya diri," katanya kepada Horse Network empat tahun lalu.
"Aku tidak pernah melihat diriku ikut kelas (Grand Prix) besar ini."
Namun, tahun lalu, dia memberi tahu klub bahwa dia tumbuh dalam olahraga esktrem itu.
"Tingkat olahraga di Liga Champions Global tidak ada duanya," katanya.
"Saya ingin terlibat karena itu adalah cara terbaik bagi saya untuk mendorong diri saya sebagai seorang atlet, untuk melompat di kelas-kelas ini melawan beberapa yang terbaik di dunia. Mendapatkan pengalaman di atas trek yang sulit dan berusaha untuk menjadi kompetitif terhadap beberapa dari pembalap tercepat telah banyak membantu saya dalam perjalanan saya. "
"Saya tidak akan mengatakan saya lebih percaya diri daripada sebelumnya, tetapi saya lebih baik daripada sebelumnya," tambahnya.
Jennifer juga mengatakan bahwa kegiatan tersebut merupakan hobinya.
"Saya tidak pernah tahu bahwa saya akan bersaing di tingkat ini hari ini. Saya selalu berpikir itu hanya akan menjadi hobi masa kecil, tetapi saya sangat bersyukur bahwa itu masih memiliki tempat dalam hidup saya," papar manajer Paris Panthers, tim berkuda profesional yang menjadi saingan Nassar.
Terlepas dari kecintaannya pada olahraga, Jennifer beralih dari olahraga secara profesional.
"Saya benar-benar menyukai olahraga ini, tetapi selalu merasa bahwa saya ingin melakukan sesuatu yang lain sebagai karier utama," tambahnya ke Horse Network. "Aku menikmati tetap sibuk dan mengejar hal-hal yang aku suka. Kuda akan selalu menjadi bagian dari hidupku, tetapi sekolah kedokteran akan menjadi prioritasku.
(Tribunnews.com/Chrysnha)